Efektivitas Penggunaan Bahan Perekat Agristik pada Kombinasi Pemberian Pupuk Daun Majemuk (32-10-10) dengan IBA dan Triakontanol pada Fase Aklimatisasi Sagu
Abstract
Teknik persemaian sagu dengan menggunakan polibag memiliki tiga tahap
yaitu inkubasi, aklimatisasi dan adaptasi. Dalam proses pemindahan ke lapang
banyak bibit yang mati karena perbedaan suhu dan kelembaban. Penelitian
bertujuan untuk mendapatkan informasi efektivitas perekat agristik terhadap
pupuk daun majemuk (32-10-10) serta IBA dan triakontanol pada bibit sagu.
Percobaan ini dilakukan di PT. National Sagu Prima di Riau dari bulan Februari
hingga Juni 2016. Percobaan menggunakan rancangan RKLT (Rancangan
Kelompok Lengkap Teracak) dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama
yaitu perekat agristik dengan dosis 0,25 ml dan 0,35 ml kemudian pupuk daun
majemuk (32-10-10) dengan dosis 2 g 1ˉ ¹ dan 3 g 1ˉ ¹. Faktor kedua yaitu
triakontanol 10 ml dan IBA 10 ml. Bahan yang digunakan yaitu bibit sagu yang
sudah yang sudah masuk ke dalam tahap inkubasi selama tiga bulan. Aplikasi
percobaan dilakakuan 2 minggu sekali. Perekat agristik dan pupuk daun majemuk
(32-10-10) yang diaplikasikan memberikan pengaruh nyata persentase bibit hidup
pada minggu ke-6 dan ke-8 setelah aplikasi, sedangkan zat pengatur tumbuh
hanya memberikan pengaruh nyata persentase bibit hidup pada minggu ke-6
setelah aplikasi. Perekat agristik dan pupuk daun majemuk (32-10-10) serta zat
pengatur tumbuh tidak berpengaruh nyata terhadap kontrol pada pertumbuhan
daun tombak panjang rachis, petiol, lebar rachis dan kehijauan daun. Perlakuan
perekat agristik dan pupuk daun majemuk (32-10-10) berpengarh nyata terhadap
kontrol pada bobot kering akar dan tajuk, sedangkan zat pengatur tumbuh tidak
berpengaruh terhadap bobot kering akar dan tajuk.