Biologi Scelio pembertoni Timberlake (Hymenoptera: Scelionidae) pada Telur Oxya japonica (Thunberg) (Orthoptera: Acrididae).
View/ Open
Date
2017Author
Qodir, Hapsah Adawiyatul
Maryana, Nina
Pudjianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Parasitoid telur, Scelio pembertoni Timberlake (Hymenoptera: Scelionidae),
merupakan endoparasitoid obligat pada telur Acrididae. Salah satu inang dari
S. pembertoni adalah telur Oxya japonica (Thunberg) (Orthoptera: Acrididae).
Sampai saat ini, informasi mengenai S. pembertoni di Indonesia masih terbatas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan stadia S. pembertoni,
lama hidup dan keperidian, serta preferensi imago S. pembertoni terhadap umur
telur inang yang berbeda. S. pembertoni diperoleh dari telur O. japonica yang
diambil dari pertanaman talas dan talas liar di wilayah Bogor.
Tubuh imago S. pembertoni dari kepala hingga ke ujung metasoma berwarna
hitam. Fase perkembangan S. pembertoni terdiri atas telur, larva instar satu dan
instar dua, prapupa dan pupa, dan imago. Telur berbentuk accuminate dan berwarna
putih transparan. Larva instar satu bertipe teleaform dan berwarna putih transparan.
Larva instar dua bertipe hymenopteriform, berwarna putih transparan dan menjadi
kuning pucat pada fase instar dua akhir. Tubuh fase prapupa berwarna putih
kekuningan. Pupa bertipe eksarata. Pupa awal berwarna putih kekuningan, dan
menjadi hitam pada fase pupa akhir.
Stadia pradewasa S. pembertoni di laboratorium berkisar antara 27 - 33 hari,
dengan periode perkembangan telur, stadia instar satu, instar dua, prapupa, dan
pupa adalah 1.80 hari, 4.95 hari, 4.25 hari, 5.40 hari, dan 12.85 hari untuk masingmasing
stadia. Lama hidup betina adalah 7 - 17 hari, dengan periode praoviposisi,
oviposisi, dan pascaoviposisi yaitu kurang dari satu hari, 2 - 7 hari, dan 0 - 7 hari,
untuk masing-masing periode. Lama hidup imago jantan adalah 3 - 11 hari. Ratarata
keperidian betina adalah 29.53 butir telur. Nisbah kelamin (jantan terhadap
betina) S. pembertoni selama penelitian di laboratorium adalah 1 : 3.19.
Kisaran jumlah telur yang dapat diletakkan oleh S. pembertoni dalam satu
inang adalah 1 - 4 telur per inang, dengan tingkat superparasitisme di laboratorium
mencapai 16%. Tingkat parasitisasi dan jumlah keturunan yang dihasilkan oleh S.
pembertoni lebih banyak pada telur berumur muda, daripada umur inang yang lebih
tua. Tingkat parasitisasi S. pembertoni di lapangan beragam pada setiap lokasi
pengamatan. Tingkat parasitisasi paling tinggi terlihat pada pengamatan di lahan
Kecamatan Bogor Selatan yang mencapai 34.28%.
Collections
- MT - Agriculture [3778]