Penggunaan lampu LED (Light Emitting Diode) hijau terhadap pengurangan bycatch penyu pada perikanan gillnet di perairan paloh
View/ Open
Date
2017Author
Prasetyo, Ganang Dwi
Wahju, Ronny Irawan
Yusfiandayani, Roza
Riyanto, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Bycatch adalah hasil tangkapan sampingan atau non-target catch dari aktivitas penangkapan ikan yang saat ini merupakan isu utama pada perikanan global dan menjadi ancaman serius terhadap penurunan populasi megafauna laut di dunia seperti penyu. Salah satu wilayah yang memiliki permasalahan terkait bycatch penyu adalah Paloh yang terletak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Dominasi penangkapan gillnet di perairan Paloh diduga sebagai penyebab utama tingginya bycatch penyu. Inovasi teknologi alat bantu untuk mengurangi bycatch penyu pada perikanan gillnet, dapat didasari dari pengetahuan tentang kemampuan penglihatan dan tingkah laku penyu pada aktivitas penangkapan ikan. Berdasarkan hal tersebut, lampu LED hijau dapat digunakan dalam upaya mengurangi bycatch penyu tanpa mengurangi hasil tangkapan ikan pada perikanan gillnet di Paloh.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi dan distribusi hasil tangkapan gillnet, menganalisis pengaruh penggunaan lampu LED hijau terhadap hasil tangkapan bycatch penyu dan tangkapan ikan, dan mengetahui respons tingkah laku penyu terhadap lampu LED hijau pada skala laboratorium. Penelitian uji coba lapang dilakukan di perairan Paloh, Kalimantan Barat selama Agustus hingga Oktober 2015, dengan mengoperasikan gillnet kontrol (tanpa lampu LED) dan eksperimen (dengan lampu LED). Komposisi dan distribusi hasil tangkapan di analisis dan diplot kedalam peta menggunakan software Arc Gis 10. Pengaruh penggunaan lampu LED terhadap bycatch penyu dan tangkapan ikan di analisis dengan menghitung catch per unit effort (CPUE (hasil tangkapan/km x 12 jam-1) dan value per unit effot (VPUE (pendapatan (Rp)/km x 12 jam-1). Penelitian laboratorium untuk mengetahui respons tingkah laku penyu terhadap lampu LED hijau dilakuakn di Stasiun Lapang Kelautan (SLK), Institut Pertanian Bogor selama Februari hingga Mei 2016.
Hasil penelitian menunjukkan, komposisi hasil tangkapan gillnet didominasi hasil tangkapan utama (HTU) (31,39%), hasil tangkapan sampingan yang dijual (HTSJ) (54,87%), dan hasil tangkapan sampingan konsumsi (HTSK) (11,70%), dibanding hasil tangkapan sampingan yang dibuang (HTSB) (2,05%). Stasiun 1 merupakan lokasi penangkapan yang potensial untuk pengoperasian gillnet selama periode penelitian lapang. Penyu yang tertangkap selama penelitian merupakan spesies penyu hijau (Chelonia mydas) berjumlah 7 ekor, terdiri dari 6 ekor tertangkap pada gillnet kontrol dengan CPUE (rerata ± SE) 0,29 ± 0,03 dan 1 ekor pada gillnet eksperimen dengan CPUE 0,04 ± 0,009. Penggunaan lampu LED hijau tidak mengurangi hasil tangkapan ikan dengan nilai CPUE pada gillnet kontrol sebesar 10,47 ± 0,92 sedangkan gillnet eksperimen sebesar 11,78 ± 0,66, serta pada nilai VPUE gillnet kontrol sebesar Rp 1339861/E sedangkan gillnet eksperimen Rp 1633012/E. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan lampu LED hijau pada gillnet mampu mengurangi bycatch penyu sebesar 85% dan mampu meningkatkan hasil tangkapan berdasarkan CPUE sebesar 12,44% dan nilai VPUE sebesar 21,88%.
Penggunaan lampu LED hijau mempengaruhi respons tingkah laku penyu. Penyu menunjukkan respons sangat aktif pada perlakuan eksperimen dengan kisaran indeks sebesar 3,71 – 3,76, sedangkan pada perlakuan kontrol menunjukkan respons pasif dengan kisaran indeks 1,10 – 1,64. Pola respons penyu pada perlakuan eksperimen secara keseluruhan mengalami disorientasi arah dengan jarak berpindah lebih jauh dan ditempuh waktu yang lebih singkat dibandingkan pada perlakuan kontrol. Respons penyu yang sangat aktif pada perlakuan eksperimen, memiliki intensitas yang tingi dalam memasuki shelter, dibandingkan pada perlakuan kontrol.
Collections
- MT - Fisheries [3011]