dc.description.abstract | Temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb). merupakan tanaman yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai obat herbal karena mengandung berbagai senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan memperoleh kondisi ekstraksi metebolit fenolik optimum rimpang temu ireng yang berpengaruh terhadap kandungan total flavonoid, dan aktivitas antibakteri pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ekstraksi dilakukan dengan mempertimbangkan pengaruh dari beberapa faktor independen, yaitu pH, konsentrasi pelarut, waktu, suhu, serta rasio antara cairan dan padatan. Penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi etanol berpengaruh signifikan (p<0.05) terhadap kadar total flavonoid dengan niali tertinggi 33.36 mg QE/g ekstrak. Aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus lebih tinggi dibandingkan aktivitas antibakteri pada Escherichia coli. Hasil optimasi menunjukkan bahwa kondisi ekstraksi dengan pH 4.49, konsentrasi etanol 80%, suhu 30oC, waktu inkubasi 30.09 menit, dan rasio cairan terhadap padatan yaitu 100 mL/g ekstrak direkomendasikan sebagai solusi kombinasi perlakuan yang optimum dengan nilai desirability sebesar 0.512. | id |