Ketahanan Empat Genotipe Cabai (Capsicum annuum) Terhadap Infeksi Virus Daun Keriting Kuning
View/ Open
Date
2017Author
Mukti, Syaifa Prahantari
Hidayat, Sri Hendrastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit daun keriting kuning yang disebabkan oleh Pepper yellow leaf curl
virus (PYLCV) merupakan penyakit penting pada tanaman cabai di Indonesia.
Pemencaran penyakit tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan kutukebul,
Bemisia tabaci, sebagai serangga vektor. Penelitian dilakukan untuk membandingkan
respons 4 genotipe tanaman cabai yaitu Celena, Luwes, IPB C12, dan
SSP terhadap infeksi PYLCV serta untuk menguji hubungan antara morfologi
daun dengan respons tanaman terhadap infeksi virus tersebut. Inokulasi PYLCV
pada tanaman uji berumur 4 minggu setelah tanam dilakukan menggunakan
kutukebul, dengan periode makan akuisisi 48 jam dan periode inokulasi 24 jam.
Variabel pengamatan terdiri atas insidensi penyakit, keparahan penyakit, kerapatan
dan panjang trikoma, ketebalan epidermis, ketebalan palisade, dan
ketebalan daun. Genotipe IPBC12 dan SSP tergolong genotipe agak tahan dengan
rata-rata keparahan penyakit berturut-turut 10% dan 8%; sedangkan genotipe
Celena dan Luwes tergolong genotipe agak rentan dengan rata-rata keparahan
penyakit 16%. Respons ketahanan genotipe IPBC12 dan SSP dapat dihubungkan
dengan morfologi daun. Genotipe IPB C12 dan SSP memiliki epidermis yang
lebih tebal dibandingkan genotipe Celena dan Luwes. Berdasarkan uji korelasi,
terdapat korelasi negatif antara keparahan penyakit dengan ketebalan epidermis,
yang artinya keparahan penyakit akan semakin menurun apabila epidermisnya
semakin tebal, begitu juga sebaliknya. Keparahan penyakit dengan karakter
morfologi daun yang lain tidak memiliki korelasi. Genotipe IPBC12 dan SSP
memiliki potensi sebagai varietas tahan PYLCV
Collections
- UT - Plant Protection [2374]