Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Bangun Koling Estate, PT Windu Nabatindo Abadi, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Abstract
Pengendalian gulma untuk areal kebun dengan luasan ribuan hektar
memiliki kesulitan yang cukup tinggi di dalam pengelolaannya terhadap
kebutuhan alat, bahan, dan tenaga kerja. Kegiatan magang bertujuan untuk
mempelajari aspek teknis dan manajerial budidaya kelapa sawit dalam praktek
kerja nyata di lapang khususnya dalam aspek pengendalian gulma. Kegiatan
magang dilaksanakan dari bulan Februari hingga Juni 2016. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa gulma dominan di BKLE adalah Mucuna bracteata,
Ageratum conyzoides, Centotheca lappaceae, dan Brachiaria mutica. Manajemen
pengendalian gulma telah dilakukan dengan baik, namun dalam beberapa hal
masih belum memenuhi kriteria standar operasional perusahaan seperti dosis
racun ha-1 aplikasi yang tinggi yaitu 402, 36 cc ha-1, kondisi peralatan yang kurang
sesuai standar, pusingan semprot yang tinggi, prestasi tenaga kerja piringan
manual dan semprot chemist yang rendah, kesadaran penggunaan APD yang
rendah, dan mutu semprot yang masih dibawah standar perusahaan. Biaya ha-1
pengendalian gulma manual lebih tinggi daripada biaya ha-1 pengendalian gulma
chemist.