Pengaruh Pupuk Kandang dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.).
View/ Open
Date
2016Author
Afifah, Nur
Kurniawati, Ani
Sulistyono, Eko
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi simplisia serta memberikan informasi dan rekomendasi dosis pupuk kandang dan frekuensi penyiraman yang tepat pada budidaya kumis kucing untuk menghasilkan produksi simplisia. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) Splitplot tiga ulangan. Faktor yang dijadikan petak utama adalah frekuensi penyiraman dengan empat taraf (frekuensi penyiraman dua hari sekali, empat hari sekali, enam hari sekali, dan delapan hari sekali). Anak petak dalam rancangan penelitian ini adalah dosis pupuk kandang dengan empat taraf yaitu tanpa pupuk kandang sebagai kontrol, dosis 10 ton/ha, dosis 20 ton/ha, dan dosis 30 ton/ha. Frekuensi penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman pada umur 4 sampai 7 MST dan panjang ruas tanaman pada umur 3 MST. Frekuensi penyiraman juga mempengaruhi produksi simplisia bunga tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi simplisia batang dan daun. Dosis pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman pada umur 6 MST, jumlah daun dan jumlah cabang pada umur 4 sampai 7 MST, kadar air tanah kapasitas lapang serta air tersedia, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi simplisia batang, daun, dan bunga. Frekuensi penyiraman enam hari sekali direkomendasikan untuk menghasilkan produksi simplisia. Kombinasi perlakuan yang direkomendasikan adalah frekuensi penyiraman enam hari sekali dengan dosis pupuk kandang 10 ton/ha.