Analisis Daya Dukung dan Kelembagaan Usaha Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Jatiluhur
Abstract
Pembudidayaan ikan air tawar dengan sistem Keramba Jaring Apung
(KJA) di wilayah Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta mengalami
peningkatan secara kuantitas. Hal ini mengakibatkan terjadinya pencemaran dan
sedimentasi karena pengembangan usaha KJA yang melebihi daya dukung waduk.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis daya dukung Waduk Jatiluhur, (2)
menganalisis kelembagaan, dan (3) menganalisis persepsi stakeholder yang
terlibat dalam pengelolaan KJA di Waduk Jatiluhur. Dalam pengumpulan data
primer dan sekunder digunakan metode wawancara dan studi pustaka. Data yang
diperoleh dianalisis dengan metode Beveridge, analisis konten/isi, analisis biaya
transaksi, dan analisis persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah
petakan KJA yang sesuai dengan daya dukung Waduk Jatiluhur yaitu sebanyak 6
838 petak KJA. Dalam pengelolaan KJA di Waduk Jatiluhur, Dinas Peternakan
dan Perikanan Kabupaten Purwakarta dan Perum Jasa Tirta II berperan penting
dalam menyusun regulasi dan melakukan pembinaan terhadap para pelaku
pembudidaya ikan. Biaya transaksi yang dikeluarkan untuk menyusun regulasi
dan melakukan pembinaan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta
sebesar Rp 689 400 000,00 per tahun dan Perum Jasa Tirta II sebesar Rp 70 107
900,00 per tahun. Selanjutnya, terdapat persamaan persepsi di antara stakeholder
pada aspek ekologi dan ekonomi, namun berbeda persepsi pada aspek pengelolaan
KJA.