. Validasi Model Apsim 7.7 Pada Tanaman Padi Berbasis Pola Manajemen Tanam Petani Di Desa Cikedung Dan Kandanghaur, Indramayu.
Abstract
Beras merupakan makanan utama bagi penduduk Indonesia, lebih dari 50%
kebutuhan masyarakat terhadap karbohidrat dipenuhi oleh beras. Seiring dengan
meningkatnya populasi penduduk, kebutuhan padi juga akan meningkat, sehingga
usaha untuk meningkatkan produktivitas padi tersebut sangat penting. Salah satu
solusi untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan mengoptimalkan
pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan dan perencanaan pertanian. Model
simulasi tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah Model APSIM 7.7.
APSIM adalah perangkat lunak sistem produksi simulator yang dikembangkan
oleh Production Sistem Research Unit (APSRU). Penelitian ini bertujuan untuk
memvalidasi model simulasi padi di APSIM dengan menggunakan data hasil
survey yang meliputi data aktifitas pertanian dan data produksi padi pada
sejumlah petani di wilayah Cikedung dan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Untuk mengetahui tingkat akurasi dari model dalam melakukan simulasi hasil
padi, dilakukan perbandingan nilai aktual yang diwakili oleh data aktual hasil
wawancara petani di dua wilayah kajian dengan data luaran model simulasi
tanaman. Diketahui bahwa hubungan antara output model dengan data aktual
produktivitas padi di wilayah kajian menghasilkan nilai R2 = 0,6683 untuk
wilayah Cikedung dan R2 = 0,637 untuk wilayah Kandanghaur.