Analisis Produksi dan Konsumsi Jagung Domestik dalam Rangka Pencapaian Swasembada Jagung Nasional Tahun 2017
View/ Open
Date
2016Author
Ligawati, Linda
Hadianto, Adi
Raswatie, Fitria Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang paling penting bagi
manusia, kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan akan pangan dan sebagai
pemasok bahan baku industri. Meningkatnya konsumsi jagung domestik oleh
industri pakan maupun pangan menyebabkan indonesia harus melakukan impor.
Tahun 2017 pemerintah mentargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada
jagung dengan target produksi sebesar 22 juta ton. Maka untuk mencapai
ketahanan pangan nasional, Indonesia harus mampu meningkatkan produksinya
dan mengurangi ketergantungan terhadap impor jagung. Penelitian ini secara
umum bertujuan untuk (1) Menganalisis perkembangan tingkat produksi dan
konsumsi jagung di Indonesia; (2) Meramalkan pencapaian swasembada jagung
nasional tahun 2017; (3) Menganalisis upaya yang dapat dijadikan alternatif
kebijakan pemerintah dalam upaya pencapaian swasembada jagung nasional pada
tahun 2017. Jawaban untuk tujuan pertama digunakan alnalisis deskriptif dan
untuk menjawab tujan kedua digunakan metode ARIMA (Autoregressive
Integrated Moving Average), sedangkan untuk menjawab tujuan ketiga digunakan
metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil analisis menyatakan bahwa
tingkat pertumbuhan rata-rata produksi dan konsumsi jagung domestik pada tahun
1984 hingga tahun 2014 meningkat sebesar 5,54% dan 3,63% per tahun. Hasil
proyeksi produksi dan konsumsi jagung pada tahun 2015 hingga tahun 2017
mengalami pertumbuhan dengan rata-rata sebesar 2,39% dan 2,01% per tahun.
Proyeksi produksi jagung domestik pada tahun 2017 adalah sebesar 20.410,3 ribu
ton sedangkan konsumsinya sebesar 20.514,2 ribu ton. Maka target swasembada
jagung oleh pemerintah pada tahun 2017 belum tercapai. Alternatif strategi yang
dapat ditempuh pemerintah berdasarkan pengolahan data menggunakan AHP
adalah perluasan areal melalui kegiatan optimalisasi lahan.