Kuantifikasi Jasa Lingkungan (Climate Regulation) Di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango
Abstract
Peranan yang dimiliki oleh Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango merupakan jasa lingkungan untuk memberikan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam. Climate Regulation merupakan salah satu penerapan konsep jasa lingkungan yang memberikan peranan penting dalam pemanfaatan dan pelestarian hayati bagi lingkungan sekitarnya. Penelitian mengenai jasa lingkungan dewasa ini masih dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, penelitian Climate Regulation dalam jasa lingkungan memberikan gambaran dalam mengolah jasa lingkungan, sebagai langkah untuk memperomosikan kesinambungan hubungan antara manusia dengan alam. Kuantifikasi jasa lingkungan untuk Climate Regulation meliputi bahasan penyerapan CO2, suhu permukaan, dan intersepsi terhadap wilayah konservasi. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Landsat 8 pada tahun 2013 dan 2014. Hasil kuantifikasi menyebutkan bahwa penyerapan CO2 tahun 2013 dan 2014 secara berurutan adalah 936.227 ton/tahun dan 883.333 ton/tahun. Nilai peningkatan suhu permukaan per 1,5 km pada Agustus tahun 2013 yang menuju pemukiman Cisarua-Bogor, Cibodas-Cianjur, Kota Cianjur, dan Kab. Sukabumi secara berurutan 0,8oC/1,5km, 0,9oC/1,5km, 0,1oC/1,5km dan 1,7oC/1,5km. Nilai peningkatan suhu permukaan per 1,5 km pada September tahun 2014 yang menuju pemukiman Cisarua-Bogor, Cibodas-Cianjur, Kota Cianjur, dan Kab. Sukabumi secara berurutan 0,8oC/1,5km, 3,1oC/1,5km, 2,3oC/1,5km, dan 0,9oC/1,5km. Intersepsi curah hujan di wilayah Taman Nasional dengan rata-rata curah hujan tahun 2013 sebesar 358 mm/bulan dan tahun 2014 sebesar 345 mm/bulan, memiliki kemampuan kanopi menyerap curah hujan sebesar 25% dari total hujan. Nilai intersepsi ini dipengaruhi oleh vegetasi, tempat dan waktu. Hal ini mengindikasikan adanya faktor pengendali intersepsi yang bersifat dinamis terhadap ruang dan waktu. Jika intersepsi pada wilayah tersebut berkurang maka akan mengakibatkan curah hujan yang mencapai permukaan tanah bertambah karena hujan yang tertangkap oleh kanopi berkurang. Pengurangan tangkapan hujan oleh kanopi ini mengakibatkan runoff meningkat. Jika hal ini dibiarkan akan berpotensi menyebabkan banjir. Penelitian ini dijadikan sebagai cara yang komprehensif dalam mengukur manfaat yang diterima lingkungan sekitar kawasan biosfer khususnya kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.