Peramalan Curah Hujan dengan Model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) dan VECM (Vector Error Correction Model).
View/ Open
Date
2016Author
Ningtyas, Dian Irma
Syafitri, Utami Dyah
Rahman, La Ode Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Peramalan curah hujan diperlukan untuk memprediksi curah hujan pada periode berikutnya. Penelitian ini menggunakan 2 (dua) model peramalan yaitu model ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) dan VECM (Vector Error Correction Model). ARIMA merupakan model peramalan yang berdasarkan pada data deret waktu peubah amatan itu sendiri sebagai pembentuk modelnya. VECM merupakan model peramalan yang melibatkan 1 (satu) atau lebih data deret waktu peubah penjelas sebagai pembentuk modelnya.
Berdasarkan model ARIMA, model yang terpilih sebagai model terbaik adalah ARIMA (1, 1, 2). Validasi model dari data pengujian pada model ARIMA (1, 1, 2) berdasarkan MAD dan RMSE sebesar 14.06 dan 17.29. Pada VECM, peubah penjelas yang digunakan yakni suhu, kelembaban, dan lama penyinaran. Berdasarkan VECM (1) yang diperoleh, terdapat dua hubungan terhadap perubahan curah hujan, yakni hubungan jangka panjang dan jangka pendek. Pada hubungan jangka panjang, perubahan curah hujan dipengaruhi oleh curah hujan dan lama penyinaran masing-masing 1 (satu) periode sebelumnya. Pada hubungan jangka pendek, perubahan curah hujan hanya dipengaruhi oleh perubahan lama penyinaran 1 (satu) periode sebelumnya. Validasi VECM (1) dari data pengujian berdasarkan MAD dan RMSE sebesar 13.46 dan 16.81. Sehingga pada penelitian ini, VECM (1) dapat lebih baik meramalkan curah hujan dibanding model ARIMA (1, 1, 2).