Identifikasi Karakteristik Anak Putus Sekolah Di Jawa Barat Dengan Regresi Logistik
Abstract
Anak putus sekolah adalah permasalahan pendidikan yang merupakan kondisi anak yang tidak berkesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga tidak memperoleh keterangan tamat belajar atau ijazah yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Sebesar 2.15% anak usia 7-15 tahun di Jawa Barat mengalami putus sekolah berdasarkan data SUSENAS tahun 2013. Tiga aspek yang memiliki potensi besar terhadap kejadian anak putus sekolah adalah karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi. Pada penelitian ini digunakan analisis regresi logistik untuk mengetahui pengaruh anak putus sekolah berdasarkan tiga aspek tersebut. Hasil analisis regresi logistik pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa karakteristik sosial, ekonomi, dan demografi berpengaruh terhadap kejadian anak putus sekolah yaitu pendidikan terakhir kepala rumah tangga yang rendah, jumlah anggota rumah tangga lebih dari empat, pengeluaran rumah tangga per kapita kurang dari garis kemiskinan, lokasi tempat tinggal di perkotaan, dan anak laki-laki. Model yang dihasilkan cukup baik digunakan untuk melakukan pendugaan dengan nilai sensitivitas sebesar 70.20% serta luas area di bawah kurva ROC sebesar 76.42%.