Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan dan Efisiensi Produksi Usahatani Jamur Tiram Putih Pola Kemitraan dan Non-Kemitraan di Kecamatan Ciawi
Abstract
Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi jamur di
Indonesia. Kecamatan Ciawi memegang peranan penting dalam produksi jamur
tiram putih. Budidaya usahatani jamur tiram putih, terdapat petani yang bekerja
secara mandiri, dan petani yang bergabung dengan kemitraan. Tujuan penelitian
ini secara umum adalah untuk melihat perbedaan antara petani anggota dan non
anggota kemitraan, dan dampaknya terhadap pendapatan dan efisiensi produksi,
adapun tujuan khusus penelitian yaitu: (1) mengidentifikasi hak dan kewajiban
bagi petani anggota dan pihak inti kemitraan, (2) menganalisis pendapatan untuk
masing-masing petani anggota dan petani non anggota kemitraan, (3)
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk bergabung dalam
kemitraan, dan (4) menganalisis penggunaan input optimum masing-masing
petani anggota dan non anggota dalam menggunakan faktor produksi. Hasil dari
penelitian menunjukan bahwa hak dan kewajiban pihak-pihak kemitraan tidak
tertuang dalam perjanjian secara tertulis, sehingga keterikatan petani terhadap
pihak inti masih lemah. Petani anggota memiliki keuntungan lebih kecil
dibandingkan petani non anggota kemitraan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
secara nyata terhadap keanggotaan kemitraan yaitu pengalaman bertani, dummy
tingkat pendidikan, dan dummy jenis pekerjaan. Petani non anggota kemitraan
berproduksi lebih efisien dibandingkan petani anggota kemitraan.