Produksi Biomassa dan Kandungan Mentol Secara in vitro Melalui Proliferasi Tunas Tanaman Mentha piperita L. Dengan Penambahan Kitosan, BA dan Gula
View/ Open
Date
2017Author
Devi, Hana Paramitha Almira Sari
Wiendi, Ni Made Armini
Metadata
Show full item recordAbstract
Tingginya kebutuhan akan produk minyak esensial mentol dari M. piperita
di Indonesia yang sangat besar, akan tetapi belum mampu untuk memenuhi
kebutuhan industri dalam negeri. Penelitian ini mempelajari pengaruh konsentrasi
kitosan, BAP dan gula yang tepat terhadap daya proliferasi tunas Mentha piperita
serta kandungan mentol sebagai hasil dari metabolit sekunder Mentha piperita di
Laboraturium Kultur Jaringan II, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut
Pertanian Bogor, sedangkan uji kandungan metabolit di Laboraturium Pengujian
Mutu Obat, Makanan dan Kosmetik, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia.
Percobaan ini dilakukan selama 4 bulan dari bulan Maret 2016 hingga September
2016. Penelitian ini disusun menggunakan rancangan perlakukan tiga faktor dalam
Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Faktor pertama adalah kitosan
dengan dua taraf konsentrasi yaitu 0 mg L-1 dan 0,5 mg L-1, dengan komposisi
media MS sebagai media dasar. Faktor kedua yaitu Benzil Adenin (BA) dengan
empat taraf konsentrasi yaitu 0 mg L-1, 1 mg L-1, 2 mg L-1 dan 3 mg L-1 . Faktor
ketiga yaitu konsentrasi gula dengan taraf yaitu 3%, 4%, dan 5%. Analisis
kandungan metabolit sekunder menggunakan metode Gas Chromatografi Mass
Spectrometry (GC-MS). Hasil penelitian ini menunjukkan interaksi tiga faktor
penambahan konsentrasi kitosan, BA dan gula tidak berpengaruh nyata terhadap
semua peubah yangn diamati. Interaksi dua faktor antara BA dan kitosan
mempengaruhi peubah jumlah eksplan berkalus, jumlah tunas (3 dan 5 MSP) dan
jumlah daun pada minggu ke 8 MSP. Interaksi dua faktor antara BA dan gula
mempengaruhi peubah jumlah tunas (1, 4, 5, 6 dan 7 MSP), jumlah eksplan berakar
dan bobot basah planlet. Penambahan BA nyata mempengaruhi peubah eksplan
berkalus, jumlah tunas, jumlah daun, jumlah buku, skor akar dan bobot basah.
Penambahan gula nyata mempengaruhi peubah jumlah daun, jumlah buku dan
jumlah tunas. Penambahan kitosan nyata hanya mempengaruhi peubah eksplan
berkalus. Perlakuan yang memberikan jumlah tunas tertinggi dengan penambahan
30 g L-1 gula + 2 mg L-1 BA tanpa penambahan kitosan. Bobot basah tertinggi
terdapat pada perlakuan penambahan 50 g L-1 gula + 2 mg L-1 BA tanpa
penambahan kitosan. Pemberian 1 mg L-1 BA + 40 g L-1 gula menghasilkan planlet
dengan kandungan mentol tertinggi yaitu 0,29 mg g-1 biomassa dan bobot total dari
40 eksplan yang ditanam sebesar 5,886 mg