Evaluasi Emergy Pengembangan Sistem Budidaya Udang Supra Intensif Di Kawasan Pesisir Mamboro, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
View/ Open
Date
2017Author
A. Katili, Vicky Rizky
Adrianto, Luky
Yonvitner
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya supra intensif diharapkan mampu meningkatkan produksi udang
secara kuantitas dan kualitas yang berkelanjutan. Kemampuan produksi budidaya
udang supra intensif yang tinggi tentu berdampak pada lingkungan pesisir.
Kegiatan budidaya di wilayah pesisir dapat menjadi ancaman bagi ekosistem bila
tidak dikelola secara benar. Pada saat memprediksi atau menganalisis manfaat
ekonomi, biasanya metode yang digunakan mudah untuk menghitung jumlah
modal dan produksi yang dihasilkan. Namun pada saat membandingkan manfaat
ekonomi dan dampak dari kegiatan produksi terhadap lingkungan, kendala yang
dihadapai dalam hal satuan, unit, proporsi dan sebagainya.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menilai keberlanjutan tambak
supra intensif di kawasan pesisir. Penelitian ini memiliki dua tujuan khusus yaitu:
(1) mengidentifikasi dan menguraikan efisiensi aliran emergy dalam kerangka
pengembangan budidaya supra intensif di kawasan pesisir; (2) melakukan analisis
keberlanjutan budidaya udang supra intensif dengan menghitung Emergy
Sustanability Index (ESI).
Lokasi penelitian berada di Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) Kampal
Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi
Tengah. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data
dianalisis dengan menggunakan evaluasi emergy yang terdiri dari mendefenisikan
batas sistem, diagram aliran emergy, agregasi sistem, tabel evaluasi emergy dan
indeks emergy.
Hasil penelitian menunjukkan input aliran emergy yang masuk ke sistem
budidaya supra intensif terdiri dari sumberdaya terbarukan (R), sumberdaya tidak
terbarukan (N), dan sumberdaya yang dibeli (F). Aliran emergy sumberdaya
terbarukan (R) sebesar 4.70E+12 sej per siklus. Aliran emergy sumberdaya tidak
terbarukan (N) sebesar 2.77E+15 sej per siklus. Aliran emergy sumberdaya yang
dibeli (F) sebesar 7.45E+16 sej per siklus. Nilai energy output (O) sebesar
1.55E+11 J sebanding dengan total emergy input (Y) yang masuk ke sistem yaitu
7.73E+16 sej per siklus. Input emergy terbesar yang masuk kedalam sistem
budidaya supra intensif yaitu listrik sebesar 3.73E+16 sej per siklus (48.3 %),
pakan 2.33E+16 sej per siklus (30.1%), tenaga kerja 8.54E+15 sej per siklus
(11.1%), dan input air 2.77E+15 sej per siklus (3.59%).
Hasil evaluasi emergy menunjukan nilai emergy sustainability index (ESI)
sebesar 6.32E-05, hal ini berarti bahwa budidaya udang supra intensif cenderung
tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Nilai Emergy Yield Ratio (EYR) yang
rendah yaitu 1.04 mengindikasikan sistem hanya mengubah berbagai macam jenis
sumberdaya yang diimpor menjadi energi dalam bentuk daging udang.
Collections
- MT - Forestry [1372]