Manfaat Areal Nilai Konservasi Tinggi (Nkt) Terhadap Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Perkebunan Sawit Besar Provinsi Riau
View/ Open
Date
2017Author
Nurjannah, Siti
Zuhud, Ervizal Am
Sunkar, Arzyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Alokasi sisa hutan diharapkan dapat meningkatkan variasi habitat di perkebunan kelapa sawit untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Salah satu sisa hutan di perkebunan kelapa sawit adalah areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT). RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil Certification System) mengusung NKT sebagai salah satu syarat sertifikasi perkebunan kelapa sawit agar dapat berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif secara ekologi. Sampai saat ini, belum diketahui sejauh mana manfaat dan bentuk pengelolaan areal NKT dalam konservasi keanekaragaman hayati, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manfaat areal NKT untuk tumbuhan dan satwaliar dan bentuk pengelolaan areal NKT di perkebunan sawit.
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2016 di empat perusahaan sawit besar Provinsi Riau di Kabupaten Kampar dan Pelalawan. Metode pengumpulan data untuk inventarisasi keanekaragaman tumbuhan yaitu analisis vegetasi, sedangkan untuk data satwaliar menggunakan metode transek garis dan pemasangan kamera trap (mamalia dan burung) dan metode time search (kupu-kupu), serta wawancara kepada masyarakat dan pengelola. Analisis data menggunakan kerapatan relatif, Indeks Shanon-Wiener, Indeks Margaleff, Indeks Evenness, dan analisis deskriptif untuk data hasil wawancara.
Areal NKT pada lokasi penelitian ditetapkan pada tahun 2011 (lokasi 1) dan tahun 2013 (lokasi 2, 3, 4). Hasil identifikasi NKT pada keempat lokasi menunjukkan tipe yang berbeda-beda. Lokasi 1 dan 2 adalah NKT 1, sedangkan lokasi 3 dan 4 adalah NKT 4. Areal NKT yang memiliki nilai keanekaragaman tumbuhan paling tinggi yaitu lokasi 1 dan lokasi 2, keanekaragaman mamalia paling tinggi di lokasi 1, keanekaragaman burung tertinggi di lokasi 3, dan kupu-kupu pada lokasi 4. Keberadaan satwaliar di areal NKT sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman spesies tumbuhan sebagai tumbuhan pakan dan beraktivitas (mamalia dan burung) dan tumbuhan inang (kupu-kupu).
Pengelolaan yang dilakukan pada areal NKT pada setiap lokasi berbeda-beda, menyebabkan keanekaragaman tumbuhan dan satwaliar di areal NKT bervariasi. Bentuk pengelolaan yang diterapkan yaitu pengayaan spesies tumbuhan (lokasi 1, 3, dan 4), perlindungan pohon sialang (lokasi 2), dan pembentukan zonasi sempadan sungai (lokasi 3 dan 4). Penetapan areal NKT sudah sesuai dengan panduan HCV-RN tahun 2013 namun diperlukan pengakayaan spesies tumbuhan berguna untuk tetap menjaga kelestarian satwaliar maupun kondisi sosial lingkungan di sekitar areal perkebunan kelapa sawit.
Collections
- MT - Forestry [1419]