Karakterisasi Sengon (Paraserianthes Falcataria L. Nielsen) Hasil Mutasi Radiasi Sinar Gamma
View/ Open
Date
2017Author
Zakiyah, Roisatuz
Siregar, Ulfah Juniarti
Hartati, N Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) termasuk ke dalam famili Fabaceae dan merupakan tanaman asli Indonesia. Sengon merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan cepat (fast growing species), mudah dibudidaya, dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Mutasi adalah proses perubahan struktur genetik yang terjadi pada suatu organisme. Perubahan genetik akibat mutasi dapat menghasilkan sifat yang baru dan meningkatkan keragaman genetik yang dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman. Beberapa mutasi buatan terbukti telah menghasilkan individu baru yang unggul. Salah satu mutasi buatan yang umum digunakan adalah dengan menggunakan radiasi sinar gamma.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi sengon hasil mutasi radiasi sinar gamma dengan dosis 0, 5, 10, dan 15 krad yang berumur 9 tahun berdasarkan bentuk morfologi, kerapatan kayu, ketahanan terhadap penyakit, dan secara molekuler. Karakter pertumbuhan yang diamati adalah diameter, tinggi, volume, tinggi bebas cabang (TBC), kelurusan batang (KB), cabang permanen (CP), jumlah cabang, panjang tajuk, kerapatan kayu, dan ketahanan terhadap karat puru. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji non-parametrik Kruskall-Wallis dan analisa multivariat. Berdasarkan bentuk morfologi kemudian dilakukan pemilihan kandidat pohon plus. Analisis molekuler dilakukan menggunakan penanda mikrosatelit berbasis PCR.
Nilai rata-rata semua parameter tanaman hasil radiasi tidak berbeda signifikan dengan tanaman kontrol. Tetapi terdapat beberapa individu mutan yang memiliki karakter lebih baik dibandingkan yang lainnya. Dosis 5 krad memliki kedekatan dengan karakteristik cabang permanen dan kelurusan batang. Dosis 15 krad cenderung memiliki ciri karakteristik volume, diameter, tinggi, dan tajuk yang cenderung tinggi dan dosis 10 krad cenderung memiliki karakteristik jumlah cabang yang tinggi. Nilai rata-rata kerapatan kayu tanaman hasil radiasi juga tidak berbeda nyata dengan kontrol, namun nilai terbesar terdapat pada dosis 10 krad. Individu kandidat pohon plus terpilih yaitu individu dengan nomor lapang 5.07, K1, 15.27, 5.09, dan 15 NN. Analisis molekuler dengan penanda mikrosatelit menunjukkan bahwa mutasi terjadi secara acak dan mampu meningkatkan keragaman genetik populasi. Nilai He kontrol sebesar 0.486, dosis 5 krad 0.628, dosis 10 krad 0.496 dan dosis 15 krad sebesar 0.593.
Collections
- MT - Forestry [1421]