Pengaruh Pemberian Cookies Dan Minuman Serbuk Galohgor Terhadap Lemak Viseral Dan Profil Lipid Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
View/ Open
Date
2017Author
Damayati, Ratih Putri
Roosita, Katrin
Sulaeman, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik
menahun akibat tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif sehingga
meningkatkan konsentrasi glukosa di dalam darah. Obesitas pada lemak viseral
merupakan salah satu faktor risiko DM tipe 2. Penderita DM berisiko mengalami
kelainan metabolisme lipid (dislipidemia).
Galohgor merupakan salah satu polyherbal yang mengandung antioksidan
dan berbagai zat bioaktif yang dapat meningkatkan kadar adiponektin dan
antioksidan tubuh. Cookies dan minuman serbuk Galohgor dibuat untuk
meningkatkan penerimaan konsumen sehingga dapat menjadi alternatif pilihan
produk pangan fungsional.
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh pemberian produk
Galohgor terhadap lemak viseral dan profil lipid pada penderita DM tipe 2.
Penelitian ini menggunakan experimental dengan rancangan pre-post controlled
design yang dilakukan di Bogor selama 38 hari. Sebanyak 26 contoh penderita
DM tipe 2 dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n=16) dan kelompok
cookies dan minuman serbuk Galohgor (n=10). Kelompok kontrol diberikan
cookies dan minuman serbuk tanpa Galogor. Kelompok cookies dan minuman
serbuk Galohgor diberikan 24 g cookies (mengandung 1 g Galohgor) dan satu
bungkus minuman serbuk (mengandung 1 g Galohgor) setiap harinya. Selama
intervensi, contoh tetap mengonsumsi obat yang diberikan dokter. Pengukuran
lemak viseral menggunakan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) dan profil
lipid dari pengambilan darah vena. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 16, program Nutrisurvey 2007 dengan database makanan
Indonesia dan USDA SR28. Uji beda menggunakan independent t-test dan paired
t-test. Uji Analysis of Covariance (ANCOVA) digunakan untuk mengetahui
pengaruh cookies dan minuman serbuk Galohgor dengan mengontrol variabel
kovariat.
Contoh kelompok kontrol dan kelompok cookies dan minuman serbuk
Galohgor sebagian besar memiliki status gizi normal. Aktivitas kelompok kontrol
sebagian besar dalam kategori sedang dan pada kelompok cookies dan minuman
serbuk Galohgor sebagian besar dalam kategori tinggi. Asupan energi, karbohidrat,
karbohidrat sederhana, lemak jenuh, MUFA dan PUFA pada kelompok kontrol
selama intervensi lebih besar dibandingkan sebelum intervensi. Asupan energi,
lemak dan PUFA pada kelompok cookies dan minuman serbuk Galohgor selama
intervensi lebih besar dibandingkan sebelum intervensi. Kebiasaan konsumsi
pangan sumber karbohidrat dan makanan berlemak yang berbeda signifikan antara
sebelum dan selama intervensi hanya terdapat pada frekuensi konsumsi IG tinggi
(kelompok kontrol dan kelompok cookies dan minuman serbuk Galohgor) dan
daging berserta olahan (kelompok kontrol). Kepatuhan konsumsi cookies dan
minuman serbuk pada semua kelompok tergolong tinggi.
Rata-rata perubahan lemak viseral pada kelompok kontrol +6.74% dan
pada kelompok cookies dan minuman serbuk Galohgor -33.33% (p<0.05) setelah
dikoreksi (adjusted) dengan lemak viseral sebelum intervensi, jenis kelamin,
asupan energi, asupan lemak dan aktivitas fisik selama intervensi. Rata-rata
perubahan kadar kolesterol total setelah dikoreksi (adjusted) dengan kovariat pada
kelompok kontrol dan kelompok cookies dan minuman serbuk Galohgor yaitu -
3.78% dan -8.50% (p>0.05). Variabel kovariat yang dapat mempengaruhi
perubahan kadar kolesterol dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol total
sebelum intervensi, umur, aktivitas fisik, asupan serat, asupan kolesterol, asupan
lemak jenuh dan frekuensi konsumsi gorengan selama intervensi. Rata-rata
perubahan kadar trigliserida setelah dikoreksi (adjusted) dengan kadar trigliserida
sebelum intervensi, IMT, aktivitas fisik, asupan lemak, serat, dan konsumsi
gorengan selama intervensi pada kelompok kontrol +1.59% dan kelompok cookies
dan minuman serbuk Galohgor -30.90% (p>0.05). Rata-rata perubahan kadar
HDL setelah dikoreksi (adjusted) dengan kadar HDL sebelum intervensi, jenis
kelamin, umur, IMT, aktivitas fisik, asupan lemak, asupan protein, serat, asupan
kolesterol, asupan lemak jenuh, dan konsumsi gorengan selama intervensi pada
kelompok kontrol dan kelompok cookies dan minuman serbuk Galohgor yaitu -
12.04% dan -9.02% (p>0.05). Rata-rata perubahan kadar LDL setelah dikoreksi
(adjusted) dengan kadar LDL sebelum intervensi, umur, aktivitas fisik, asupan
serat, asupan kolesterol, asupan lemak jenuh dan asupan PUFA selama intervensi
pada contoh kelompok kontrol dan kelompok cookies dan minuman serbuk
Galohgor yaitu -1.56% dan -3.94% (p>0.05).
Konsumsi cookies dan minuman Galohgor selama 38 hari dengan dosis 2
g ekstrak Galohgor per hari, signifikan dapat menurunkan lemak viseral penderita
DM tipe 2. Namun tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap profil lipid.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]