Resiliensi Ekonomi Rumahtangga Petani Padi Terhadap Dampak Bencana Kekeringan Akibat Variabilitas Curah Hujan (Studi Kasus: Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor).
View/ Open
Date
2017Author
Amalia, Yasinta Asmarani
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Kekeringan i di Desa Balekambang diakibatkan oleh varibilitas curah hujan yang menyebabkan kerugian ekonomi umahtangga petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak kekeringan akibat perubahan curah hujan terhadap pertanian padi, mengestimasi perubahan pendapatan rumahtangga petani, mengetahui tingkat kerentanan rumahtangga petani, dan tindakan resiliensi yang dilakukan rumahtangga petani padi serta faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan resiliensi tersebut ketika mengalami kekeringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : analisis deskriptif kualitatif, analisis pendapatan usahatani; Loss of Earnings; Livelihood Vulnerability Index (LVI) ; dan analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah kekeringan yang terjadi pada tahun 2015 menyebabkan adanya penurunan hasil produksi pertanian padi sebesar 34,78 persen dan gagal panen sebesar 65,22 persen, total perubahan rata-rata pendapatan rumahtangga petani padi atas biaya tunai pada tahun 2016 adalah Rp 53 105 827. Sementara total perubahan rata-rata pendapatan rumahtangga petani atas biaya total Rp 53 044 088. Nilai LVI atau tingkat kerentanan rumahtangga petani akibat kekeringan sebesar 0,487 sehingga dapat dikatakan bahwa petani di Desa Balekambang rentan terhadap variabilitas cuaca. Rata-rata tindakan resiliensi rumahtangga petani adalah rendah yaitu sebesar 69,6 persen. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tindakan resiliensi adalah dummy bantuan pemerintah (Db), dummy kepemilikan lahan (Dkp), dummy pekerjaan sampingan (Dps), dummy penampungan air (Dpa), dan perubahan pendapatan rumahtangga.