Asupan Gizi Dan Kaitannya Dengan Status Kesehatan Suku Jawa Dan Serawai Di Bengkulu
Abstract
Hasil hubungan sosial, budaya, ekonomi, dan tekanan ekologi dari kondisi
daerah setempat akan membentuk suatu kebiasaan makan masyarakat. Pola makan
yang tidak sehat akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Asupan gizi atau
pola makan merupakan salah satu faktor resiko lingkungan utama dari penyakit
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama di
seluruh dunia. Hipertensi, kadar kolesterol total tinggi dan kadar asam urat tinggi
merupakan penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Secara umum tujuan penelitian ini yaitu unttk menganlisis perbedaan
pemilihan makanan, kadar kolesterol total, dan kadar asam urat dan tekanan darah
pada suku Jawa dan Serawai di Kabupaten Kepahiang. Adapun tujuan khususnya
yaitu 1) membandingkan pemilihan makanan pada suku Jawa dan Serawai; 2)
membandingkan asupan gizi pada suku Jawa dan Serawai; 3) membandingkan
status gizi pada suku Jawa dan Serawai; 4) membandingkan kadar kolesterol total
pada suku Jawa dan Serawai; 5) membandingkan kadar asam urat pada suku Jawa
dan Serawai; 6) membandingkan tekanan darah pada suku Jawa dan Serawai; 7)
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan, kadar
kolesterol total, kadar asam urat, dan tekanan darah pada suku Jawa dan Serawai.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
Desa Meranti Jaya dan Desa Bumi Sari Kabupaten Kepahiang Bengkulu dari bulan
Maret sampai Mei 2016. Subjek dalam penelitian ini adalah suku Jawa dan suku
Serawai. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah karakeristik
responden, pemilihan makanan, status gizi, konsumsi pangan, kolesterol total, asam
urat, tekanan darah dan gaya hidup. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner antropometri dan pengambilan darah
dilakukan dengan glucose cholesterol uric acid meter. Analisis statistik yang
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. Analisis deskriptif
menggambarkan sebaran variabel yang diteliti berdasarkan sebaran karakteristik
dan rataan. Analisis beda independent sample t-test digunakan untuk menguji
variabel kadar asam urat, kadar kolesterol total, tekanan darah, konsumsi pangan,
gaya hidup, pemilihan makanan, status gizi dan riwayat penyakit kronis. Analisis
uji regresi Stepwise digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.
Rata-rata usia pada suku Jawa yaitu 51.4 tahun dan pada suku Serawai yaitu
49.7 tahun. Rata-rata penghasilan pada suku Jawa yaitu Rp 915 000 dan pada suku
Serawai Rp 1 440 000. Sebagian besar responden pada suku Jawa (82.7%) dan
sebagian responden pada suku Serawain (50.0%) berpendidikan dasar. Sebagian
besar responden pada suku Jawa (88.5%) dan pada suku Serawai (75.0%) bekerja
sebagai petani. Tidak terdapat perbedaan dalam pemilihan makanan menurut
natural content, mengontrol berat badan, daya tarik sensorik dan kesehatan antara
suku Jawa dengan suku Serawai (p>0.05). Hanya pemilihan makanan menurut
harga yang memiliki perbedaan signifikan antara suku Jawa dengan suku Serawai
(p<0.05). Rata-rata kadar kolesterol total suku Jawa yaitu (192.6±38.1 mg/dl) dan
rata-rata pada suku Serawai yaitu (199.9±34.3 mg/dl) dan tidak terdapat perbadaan
kadar kolesterol total antara suku Jawa dengan suku Serawai (p>0.05). Rata-rata
kadar asam urat suku Jawa (6.2±1.5 mg/dl) dan suku Serawai (7.2±2.7 mg/dl).
Rata-rata kadar asam urat suku Jawa (6.2±1.5 mg/dl) dan suku Serawai
(7.2±2.7 mg/dl). Sebesar 59.6% responden suku Jawa dan 55.8% responden suku
Serawai memiliki kadar asam urat yang tergolong normal, terdapat perbedaan
signifikan antara kadar asam urat antara suku Jawa dan suku Serawai (p<0.05).
Rata-rata tekanan darah sistolik suku Jawa yaitu 134.5±19.7 mmHg dan suku
Serawai yaitu 133.9±25.1 mmHg. Sebanyak 42.3% responden suku Jawa dan 50%
responden suku Serawai mempunyai tekanan darah sistolik normal dan tidak
terdapat perbedaan tekanan darah sistolik antara suku Jawa dengan suku Serawai
(p>0.05). Rata-rata tekanan darah diastolik suku Jawa yaitu 81.9±8.9 mmHg dan
suku Serawai 82.1±12.6 mmHg. Sebagian besar responden suku Jawa (73.1%) dan
59.6% responden suku Serawai mempunyai tekanan darah diastolik normal dan
tidak terdapat perbedaan tekanan darah diastolik antara suku Jawa dengan suku
Serawai (p>0.05). Hasil uji analisis regresi stepwise menunjukkan bahwa tekanan
darah sistolik dipengaruhi oleh umur dengan R2=0.325 (P<0.05) dan tekanan darah
diastolik dipengaruhi oleh lingkar pinggang dengan R2=0.363 (P<0.05).
Collections
- MT - Human Ecology [2190]