Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Yanto
dc.contributor.advisorSunkar, Arzyana
dc.contributor.authorMasyithoh, Galuh
dc.date.accessioned2017-05-23T02:25:28Z
dc.date.available2017-05-23T02:25:28Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/85424
dc.description.abstractSalah satu tudingan penyebab menurunnya keanekaragaman hayati adalah konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Peningkatan luas kebun sawit swadaya lebih cepat dibanding perkebunan sawit besar menyebabkan ekspansi kebun sawit swadaya memegang peranan penting dalam perubahan tutupan lahan. Penelitian terdahulu menunjukan bahwa mamalia dan burung rentan mengalami penurunan keanekaragaman akibat kebun kelapa sawit. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kelestarian keanekaragaman mamalia dan burung. Penelitian lain menunjukkan bahwa hanya sedikit jenis mamalia dan burung dari hutan primer dan sekunder yang dapat hidup di kebun sawit. Namun demikian konversi tutupan lahan seperti tanah terbuka menjadi kebun kelapa sawit dapat memberikan ekosistem yang baik bagi jenis tertentu. Sehingga perlu dilakukan penilaian sejauh mana kehilangan potensi tersebut (biodiversity loss). Selain itu juga perlu dinilai apakah pengembangan kelapa sawit dapat memberikan dampak positif terhadap keberadaan biodiversitas dengan adanya penambahan potensi (biodiversity gain). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis mamalia dan burung di perkebunan sawit besar dan kebun sawit swadaya; menganalisis kesamaan jenis mamalia dan burung antara perkebunan sawit besar dengan kebun sawit swadaya; mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan perkebunan sawit besar dan kebun sawit swadaya; serta menganalisis adanya biodiversity loss dan biodiversity gain. Penelitian dilakukan di PTPN V Tandun – Tamora (PTN), PT Ivomas Tunggal (PT IMT), dan 4 keun sawit swadaya (LSS). Pengamatan diulang sebanyak tiga kali pada pagi (06:00-08:00 WIB) dan sore hari (15:30-17:30 WIB) dengan menggunakan metode transek garis dan dikombinasikan dengan titik pengamatan untuk pengamatan burung. Selain itu untuk mamalia dibantu dengan kamera trap. Wawancara dilakukan dengan teknik accidental sampling (convenience sampling). Jumlah jenis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah 9 jenis mamalia dan 40 jenis burung. Hasil penelitian di PTN menunjukan bahwa nilai kekayaan jenis mamalia dan burung di perkebunan sawit besar lebih rendah dibanding kebun sawit swadaya. Hasil yang berbeda terlihat di PT IMT, kekayaan jenis mamalia dan burung di perkebunan sawit besar lebih tinggi dibanding kebun sawit swadaya. Masyarakat menilai pengaruh positif perkebunan sawit besar bagi satwaliar lebih tinggi dibanding kebun sawit swadaya, namun demikian baik perkebunan sawit besar dan kebun sawit swadaya memiliki pengaruh positif bagi keberadaan satwaliar. Terdapat biodiversity loss pada kedua perkebunan sawit besar dikarenakan siamang (Symphalangus syndactylus) tidak dapat ditemukan di perkebunan sawit. Berdasarkan pendugaan biodiversity gain, pada kedua perkebunan sawit besar terdapat biodiversity gain yaitu adanya jenis-jenis burung insektivora dan predator yang ditemukan di perkebunan sawit besar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Ecologyid
dc.subject.ddcKonservasi Hutanid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKabupaten Siak, RIAUid
dc.titlePerbandingan Keanekaragaman Jenis Mamalia Dan Burung Antara Perkebunan Sawit Besar Dengan Kebun Sawit Swadayaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordburung, kelapa sawitid
dc.subject.keywordmamaliaid
dc.subject.keywordPT Ivomas Tunggalid
dc.subject.keywordPTPN V Tandun-Tamoraid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record