Identifikasi Colletotrichum Spp. Asal Berbagai Bagian Tanaman Pepaya (Carica Papaya L.).
View/ Open
Date
2017Author
Rangkuti, Eryna Elfasari
Widodo
Wiyono, Suryo
Metadata
Show full item recordAbstract
Pepaya merupakan tanaman penting di Indonesia dengan tingkat konsumsi
sebanyak 705 600 ton setiap tahun. Colletotrichum spp. merupakan salah satu
faktor pembatas produksi pepaya yang dapat menyebabkan antraknosa. Cendawan
antraknosa sebelumnya dikenal sebagai penyebab antraknosa pada pepaya dalam
masa penyimpanan, namun telah ditemukan laporan bahwa patogen ini dapat
menginfeksi buah, tangkai dan batang pepaya di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Colletotrichum spp. dari
berbagai bagian tanaman dari pepaya (Carica papaya L.). Tahapan dari penelitian
ini dimulai dengan isolasi buah, batang dan tangkai yang memiliki gejala khusus
seperti lesi yang membentuk cekungan dan bercak antraknosa berwarna oranye
sampai kecoklatan pada permukaan jaringan yang berasal dari Jawa Barat dan
Jawa Tengah. Karakter morfologi dilakukan dengan mengamati warna koloni dan
bentuk konidia. Identifikasi molekuler dilakukan dengan amplifikasi DNA
menggunakan pasangan primer umum ITS 1/ITS 4 dilanjutkan dengan sekuensing
produk amplifikasi, dan analisis hasil sekuensing menggunakan Basic Local
Alignment Search Tool (BLAST) berdasarkan basis data pada National Center for
Biotechnology Information (NCBI) serta respon pertumbuhan cendawan pada
berbagai suhu.
Sebanyak dua puluh isolat Colletotrichum spp. yang berhasil diidentifikasi
berdasarkan karakter morfologi. Penelitian ini menghasilkan 12 spesies C.
gloeosporioides dengan koloni tampak atas dan bawah berwarna abu-abu sampai
hijau tua dengan bentuk konidia silindris dan kedua ujung membulat. Sebanyak 4
spesies C. magnum ditandai dengan koloni atas berwarna abu-abu dan tampak
bawah berwarna abu kehitaman dengan bentuk konidia silindris dan kedua ujung
membulat. Sebanyak 4 spesies C. truncatum ditandai dengan koloni tampak atas
berwarna putih susu dan tampak bawah berwarna cokelat dengan membentuk
cincin konsentris, bentuk konidia melengkung dengan kedua ujung meruncing.
Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa 4 isolat yang memiliki kekerabatan
dengan C. truncatum asal Malaysia dan 1 isolat C. magnum asal Brazil,
sedangkan 12 isolat berhasil diidentifikasi secara morfologi sebagai C.
gloeosporioides dan 3 isolat sebagai C. magnum. Pertumbuhan isolat pada
beberapa suhu menunjukkan bahwa suhu pertumbuhan optimum C.
gloeosporioides dan C. magnum yaitu pada 24 °C asal Bogor dan Kebumen
sedangkan 32 °C pada C. truncatum asal Kebumen. Berbagai isolat
Colletotrichum asal buah, tangkai dan batang mampu menginfeksi pada bagian
tanaman yang berbeda dari asal bagian tanamannya. Pada penelitian ini seluruh
data identifikasi, pertumbuhan koloni pada berbagai suhu dan patogenisitas
cendawan dapat dimanfaatkan untuk strategi pengendalian antraknosa di
lapangan.
Collections
- MT - Agriculture [3781]