Analisis Spasial Penyusutan Lahan Sawah Kawasan Mega Urban Jabodetabekpunjur – Bandung Raya
View/ Open
Date
2016Author
Febriana, Sugeng
Rustiadi, Ernan
Setiawan, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kondisi lahan sawah saat ini banyak mengalami konversi lahan. Beberapa
faktor yang menjadi pendorong konversi lahan sawah diantaranya adalah
pengembangan kegiatan industri dan permukiman. Dua kawasan metropolitan di
Indonesia yang berkembang pesat saat ini yakni Jabodetabekpunjur dan Bandung
Raya merupakan wilayah dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan
kawasan perkotaan tercepat di Indonesia. Perkembangan tersebut telah menjadi
salah satu pendorong terjadinya konversi lahan sawah. Penelitian ini bertujuan
untuk: 1) mengidentifikasi penyusutan luas area pertanian sawah berdasarkan
kombinasi data citra multi waktu (multitemporal) di koridor metropolitan
Jabodetabekpunjur – Bandung Raya, 2) mengidentifikasi dan membandingkan
faktor – faktor yang mempengaruhi penyusutan luas area pertanian sawah.
Luas sawah pada periode 1983-1996 mengalami kenaikan dan penurunan,
kenaikan terjadi pada wilayah kabupaten, sedangkan penurunan terjadi pada
wilayah kota. Pada periode selanjutnya 1996-2000, 2000-2005, 2005-2010, dan
2010-2015 semua wilayah cenderung mengalami penurunan. Periode dengan
tingkat penyusutan tertinggi adalah pada tahun 1996 – 2000, Sedangkan periode
yang mengalami tingkat penyusutan terendah terjadi pada tahun 1983-1996.
Wilayah yang mengalami konversi lahan sawah terbesar adalah Kabupaten Bogor
sedangkan wilayah yang mengalami rata – rata laju konversi terbesar adalah
wilayah Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan. Faktor-faktor fisik yang diukur
memiliki daya pengaruh berbeda - beda terhadap konversi lahan sawah, namun
jarak sawah ke jalan tol, ke jalan lainnya, ke sungai besar, dan ke lahan terbangun
merupakan empat faktor yang secara konsisten berpengaruh terhadap konversi
lahan sawah di semua periode tahun.