Aplikasi Larutan Ekstrak Kompos Kotoran Ayam dan Bahan Humat untuk Peningkatan P-tersedia dan Produksi Caisim (Brassica juncea L.) pada Andisol, Oksisol dan Ultisol
Abstract
Defisiensi fosfor (P) merupakan salah satu faktor pembatas utama
produksi pertanian pada tanah-tanah lahan kering di Indonesia yang telah
mengalami pelapukan lanjut seperti Oksisol dan Ultisol, maupun tanah yang
sedang berkembang seperti Andisol. Salah satu penyebabnya adalah tingginya
kapasitas jerapan P tanah. Solusi yang seringkali direkomendasikan adalah
peningkatan efisiensi pemupukan P dan ameliorasi bahan organik yang umumnya
diaplikasikan dalam bentuk padatan, seperti pupuk kandang, kompos atau sisa
tanaman. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh aplikasi bahan organik
dalam bentuk larutan hasil ekstraksi kompos kotoran ayam dan bahan humat
terhadap P-tersedia pada Andisol Sukamantri, Oksisol Gunung Sindur, dan Ultisol
Jasinga serta bobot daun dan akar tanaman indikator Caisim (Brassica juncea L.).
Percobaan rumah kaca dilakukan dalam Rancangan Acak Lengkap faktor tunggal
melalui aplikasi 3 jenis larutan bahan organik (akuades sebagai kontrol, larutan
ekstrak kompos kotoran ayam [KKA], dan larutan bahan humat [LBH]) dengan
dosis awal masing-masing 250 ml pada 500 g setara BKM tiap jenis tanah dengan
3 ulangan. Inkubasi perlakuan dilakukan selama 2 minggu. Tanaman indikator
dipanen pada umur 30 hari. Evaluasi pengaruh perlakuan didasarkan hasil analisis
ragam dan DMRT pada α= 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi
larutan KKA atau LBH meningkatkan pH dan kadar P-tersedia ketiga jenis tanah.
Ketersediaan P pada Andisol, Oksisol dan Ultisol meningkat dari masing-masing
6,78; 4,55; dan 4,91 ppm menjadi 23,5; 17,7; dan 19,1 ppm setelah aplikasi
larutan KKA, sedangkan setelah aplikasi LBH masing-masing menjadi 10,7; 7,6;
dan 5,6 ppm. Aplikasi larutan KKA atau LBH sangat nyata meningkatkan tinggi
dan bobot tanaman serta bobot dan panjang akar Caisim. Pengaruh perlakuan
larutan KKA lebih baik daripada LBH terhadap peningkatan P-tersedia tanah serta
tinggi dan bobot tanaman Caisim pada tiap jenis tanah. Pengaruh perlakuan LBH
lebih baik daripada larutan KKA terhadap peningkatan bobot dan panjang akar
Caisim pada tiap jenis tanah