Bioakumulasi Logam Berat pada Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) di Suaka Margasatwa Muara Angke.
View/ Open
Date
2017Author
Aulia, Rachmi
Priyono, Agus
Handharyani, Ekowati
Metadata
Show full item recordAbstract
Muara Angke merupakan muara dari Kali Angke dan Sungai Ciliwung yang
sudah tercemar oleh logam berat. Pada tahun 2011, perairan Muara Angke sudah
tercemar dengan logam berat Hg sebanyak 0.086 mg/l, logam Pb sebanyak 0.105
mg/l, logam Cd sebanyak 0.07 mg/l dan logam tembaga sebanyak 0.768 mg/l. Satusatunya
kawasan konservasi yang berada di daerah Muara Angke adalah Suaka
Margasatwa Muara Angke (SMMA). Vegetasi yang mendominasi kawasan SMMA
adalah pidada (Sonneratia caseolaris). Pidada merupakan pakan alami dari monyet
ekor panjang yang yang telah tercemar logam berat Hg 0.2882 mg/kg, Cu 4.2147
mg/kg, Cd 0.1014 mg/kg dan Pb 0.0734 mg/kg. Faktor bioakumulasi (BAF) logam
Cu dan Cd pada pakan termasuk ke dalam kategori tinggi dengan nilai 1 263.78 dan
1 778.95. Selain itu, faktor bioakumulasi logam Hg pada kedua monyet ekor
panjang termasuk ke dalam kategori tinggi dengan nilai BAF 1 830.64 dan 1
303.93. Akumulasi logam Cu pada monyet ekor panjang 1 juga termasuk ke dalam
kategori tinggi dengan nilai BAF 1 054.42. Kedua monyet ekor panjang mengalami
degenerasi dan nekrosis pada sel hati dan tubulus ginjal. Kerusakan sel lain juga
terjadi pada beberapa organ. Kerusakan sel pada kedua monyet ekor panjang dapat
disebabkan oleh akumulasi logam berat pada jaringan tubuh kedua monyet ekor
panjang. Keberadaan logam berat ditemukan pada setiap sampel monyet ekor
panjang yang dianalisis.