Sindrom Down Di Kota Depok, Jawa Barat
View/ Open
Date
2017Author
Ulfimora, Fara Asifa
Hartana, Alex
Priawandiputra, Windra
Metadata
Show full item recordAbstract
Sindrom Down merupakan ketidaknormalan manusia secara fisik dan mental karena kelainan genetik trisomik. Anak sindrom Down memiliki ciri khas yaitu mata yang sipit, mempunyai garis horizontal pada telapak tangan, serta jarak antara jempol kaki dan telunjuk kaki lebar. Anak sindrom Down pada umumnya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). Di Indonesia SLB tersebar di kota-kota, salah satunya kota Depok. Kota Depok merupakan kotamadya yang perkembangannya cukup cepat, dan mempunyai delapan SLB. Penelitian ini bertujuan menganalisis keberadaan anak sindrom Down yang bersekolah di empat SLB kota Depok. Sekolah Luar Biasa yang dipilih mempunyai 62 murid sindrom Down yang tersebar di satu SLB negeri dan tiga SLB swasta yang diharapkan mewakili anak sindrom kota Depok. Pengamatan anak sindrom Down dilakukan secara langsung di sekolah, dan mewawancarai ibu kandungnya tentang usia ketika melahirkan anak sindrom Down, urutan dan banyaknya anak. Nilai IQ, tingkat pendidikan, dan umur anak sindrom Down ditanyakan kepada guru di sekolah. Anak sindrom Down di SLB Depok pada umumnya dilahirkan dari Ibu berusia 36 sampai 45 tahun (94%), tetapi satu anak dilahirkan oleh ibu yang berusia 20 tahun. Anak sindrom Down pada umumnya merupakan anak bungsu dalam keluarga dengan nilai Intelligence Quotient (IQ) 70 sampai 79 dengan kategori inferior.
Collections
- UT - Biology [2149]