Pengaruh Periode Pembaharuan Luka dan Pemberian Stimulansia pada Penyadapan Getah Pinus dengan Metode Bor
Abstract
Metode bor merupakan salah satu metode penyadapan getah pinus yang dapat meminimalisir kerusakan pohon dan mampu menghasilkan getah yang bersih dan berkualitas. Periode pembaharuan luka termasuk salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas getah pinus. Semakin cepat periode pembaharuan luka produktivitas getah yang dihasilkan semakin tinggi. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya kurang optimal karena semakin cepat periode pembaharuan luka sisa-sisa getah yang menetes keluar masih banyak begitu pun lubang sadap yang ditimbulkan juga banyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh periode pembaharuan luka dan pemberian berbagai jenis stimulansia (ETRAT® dan Campuran) terhadap produktivitas getah pinus yang dihasilkan dari penyadapan dengan metode bor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode pembaharuan luka 3 hari, 5 hari dan 7 hari menghasilkan produktivitas getah secara berurut adalah 11.10 g/bor/hari, 7.35 g/bor/hari dan 8.46 g/bor/hari. Selain itu, pemberian kedua jenis stimulansia tidak memberikan hasil produktivitas yang berbeda yaitu sebesar 8.97 g/bor/hari. Hal tersebut dikarenakan keadaan cuaca selama penelitian cukup panas sehingga berpengaruh terhadap produktivitas getah yang dihasilkan.
Collections
- UT - Forest Management [3061]