Rantai Nilai Produksi Sagu (Metroxylon sp.) Masyarakat Dusun Masipawa Kecamatan Napan Kabupaten Nabire Provinsi Papua
Abstract
Bahan pangan sumber karbohidrat non beras yang dapat ditemui di Indonesia cukup banyak diantaranya sagu, jagung dan umbi-umbian, tetapi dalam pemanfaatnya belum optimal, sehingga ketergantungan masyarakat terhadap beras sangat tinggi. Mengatasi masalah ini, diperlukan suatu upaya untuk mengurangi ketergantungan tersebut dengan mencari bahan pangan alternatif yang tumbuh di Indonesia. Salah satu bahan pangan yang dapat menggantikan beras adalah sagu. Tujuan utama dari penelitian ini secara umum adalah untuk memberi saran dan pandangan bagi petani dalam usaha pemanenan sagu. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Nabire, yang berlokasi di Dusun Masipawa, Kecamatan Napan, Provinsi Papua. Usaha di bidang produksi sagu melibatkan banyak pihak atau aktor, baik yang berada di Dusun Masipawa maupun yang berada di Kabupaten Nabire dan beberapa Kabupaten di Pegunungan Tengah di Provinsi Papua. Usaha rantai nilai produksi sagu dianggap layak diusahakan, hal ini disebabkan karena biaya pendapatan (revenue) tiap pelaku rantai nilai produksi sagu lebih besar dari pada pengeluaran (cost) (R>C). Biaya transportasi menjadi faktor utama yang mempengaruhi pendapatan petani dan faktor utama yang mempengaruhi pendapatan pedagang adalah modal usaha.
Collections
- UT - Forest Management [2836]