Hubungan Pengetahuan Dan Praktik Antenatal Care Dengan Risiko Kek Dan Anemia Pada Kehamilan Remaja Di Kota Bogor
View/ Open
Date
2017Author
Koerniawati, Ratu Diah
Briawan, Dodik
Rimbawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kehamilan pada usia remaja merupakan salah satu penyebab tingginya
angka kematian ibu. Menurut WHO (2011), terdapat sekitar enam belas juta
(sekitar sebelas persen dari seluruh penduduk dunia) perempuan berusia 15 – 19
tahun melahirkan setiap tahunnya. Remaja hamil berusia dibawah 16 tahun, empat
kali lebih berisiko terhadap kejadian kematian ibu daripada perempuan yang
hamil pada usia diatas 20 tahun. Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia
adalah beberapa risiko yang dapat terjadi pada kehamilan remaja. Berdasarkan
data Riskesdas (2013) proporsi ibu hamil yang mengalami KEK di Jawa Barat
sebesar (21.6%) dan (34.6%) diantaranya adalah ibu hamil berusia 15 – 19 tahun
(Balitbangkes 2013). Tingginya angka kejadian KEK dan anemia dapat terjadi
karena keterlambatan melakukan pemeriksaan kehamilan di trimester pertama dan
jarang atau tidak melakukan pemeriksaan selama kehamilan (antenatal care).
Remaja hamil umumnya (84%) baru memeriksakan kehamilannya pada trimester
2 – 3, salah satu alasannya dikarenakan ibu hamil tersebut tidak mengetahui
kehamilan awal (Thato 2007). Meningkatnya risiko kehamilan pada remaja juga
dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan,
risiko kehamilan (anemia dan KEK), dan asupan zat gizi. Penelitian Rosliza et al.
(2011), menyatakan bahwa hanya sekitar (44.2%) contoh yang memiliki
pengetahuan baik mengenai antenatal care.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan
praktik antenatal care dengan risiko KEK dan anemia pada kehamilan remaja di
Kota Bogor. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu: 1) Menganalisis pengetahuan
antenatal care (anemia dan kurang energi kronis) pada remaja hamil; 2)
Menganalisis praktik remaja hamil mengenai antenatal care; 3) Menganalisis
praktik remaja hamil mengenai perawatan kehamilan di rumah; 4) Menganalisis
status gizi (risiko KEK dan anemia) remaja hamil; 5) Menganalisis hubungan
pengetahuan, praktik antenatal care, dan praktik perawatan kehamilan di rumah
dengan risiko KEK; dan 6) Menganalisis hubungan pengetahuan, praktik
antenatal care, praktik perawatan kehamilan, dan risiko KEK dengan anemia.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional. Penelitian
dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan Januari hingga Maret 2016 di
wilayah kerja puskesmas Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa
Barat yaitu Kelurahan Bogor Selatan, Bondongan, Cipaku, dan Lawang Gintung.
Sampel darah diambil untuk mengetahui kadar hemoglobin dan diperiksa di
Laboratoriun PKU Muhammadiyah, Bogor. Contoh pada penelitian ini berjumlah
72 remaja hamil berusia dibawah 20 tahun. Analisiss statistik yang digunakan
adalah univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 36.1% remaja hamil memiliki
risiko KEK dan hampir setengahnya mengalami anemia (45.8%) pada
kehamilannya. Pengetahuan antenatal care mengenai KEK dan anemia pada
remaja hamil di Kecamatan Bogor Selatan masih rendah (73.6%). Terdapat
banyak remaja hamil yang pertama kali memeriksakan kehamilannya di trimester
kedua dan ketiga (30.6%), sebagian besar remaja hamil mengonsumsi tablet
tambah darah (88.9%), namun kepatuhan konsumsi tablet tambah darah masih
kurang (34.7%), dan sebagian besar remaja hamil belum pernah mengikuti kelas
ibu hamil (84.7%). Tingkat kecukupan zat gizi remaja hamil seperti energi
(37.5%), protein (88.9%), Fe (90.3%), dan vitamin C (81.9%) masih sangat
rendah. Konsumsi susu saat hamil meningkat dibandingkan sebelum hamil
(84.7%). Sebagian kecil remaja hamil memiliki kebiasaan konsumsi jamu dan
merokok (2.8%), hampir setengah dari total contoh memiliki makanan pantangan
selama kehamilan (47.2%), dan seperempat contoh yang melakukan pemijatan
selama kehamilannya (23.6%).
Dari hasil uji Chi-square diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara pengetahuan, praktik antenatal care dan perawatan
kehamilan remaja di rumah dengan risiko KEK (p< 0.005). Selain itu juga tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, praktik antenatal care,
praktik perawatan kehamilan remaja di rumah, dan risiko KEK dengan anemia
(p< 0.005).
Collections
- MT - Human Ecology [2190]