Respons Dan Karakteristik Estrus Setelah Sinkronisasi Estrus Dengan Cloprostenol Pada Sapi Friesian Holstein
View/ Open
Date
2017Author
Balumbi, Musthamin
Setiadi, Mohamad Agus
Supriatna, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Sinkronisasi estrus merupakan usaha untuk menyeragamkan terjadinya gejala estrus dan ovulasi pada ternak dengan memanipulasi siklus reproduksi betina menggunakan preparat hormon. Prinsip sinkronisasi estrus adalah memperpanjang atau memperpendek masa hidup corpus luteum (CL) atau fase luteal. Salah satu metode sinkronisasi estrus dengan memperpendek fase luteal biasanya menggunakan sediaan hormon prostaglandin (PGF2) dengan melisiskan CL, sehingga estrus kembali terjadi. Terdapat berbagai macam sediaan hormon PGF2α yang ada di pasaran dengan berbagai macam zat aktif seperti luprostiol, tiaprost, dinoprost, fenprostale, dan cloprostenol. Dari berbagai macam sediaan tersebut hanyalah cloprostenol yang memiliki dosis paling sedikit dibandingkan dengan yang lainnya untuk menimbulkan estrus dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati respons dan karakteristik estrus serta pengukuran nilai hambatan arus listrik lendir vagina. Penelitian dilakukan pada 20 ekor sapi FH dengan dua perlakuan injeksi cloprostenol yaitu injeksi tunggal dengan keberadaan corpus luteum dan injeksi ganda dengan selang waktu injeksi 11 hari. Pengamatan estrus dan pengukuran lendir dilakukan 5 hari berturut-turut setelah injeksi cloprostenol yang terakhir. Parameter pengukuran yang diamati meliputi respons, onset, dan perkiraan durasi estrus, serta nilai hambatan arus listrik lendir vagina.
Hasil penelitian menunjukan bahwa injeksi ganda menghasilkan respons estrus yang lebih baik dari injeksi tunggal (90% ; 70%), dengan onset estrus lebih pendek (47.55 jam ; 53.28 jam), dan perkiraan durasi estrus lebih pendek (23.55 jam ; 24.85 jam). Lebih lanjut, data hambatan arus listrik lendir vagina pada kelompok injeksi ganda lebih rendah dibandingkan dengan injeksi tunggal (187.77 ; 192.14), dengan pola tinggi sebelum estrus, rendah saat estrus, dan tinggi kembali setelah estrus baik pada kelompok injeksi tunggal maupun injeksi ganda. Dapat disimpulkan bahwa respons estrus pada kelompok injeksi ganda lebih baik dan lebih seragam dibandingkan dengan kelompok injeksi tunggal.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]