Diferensiasi Sel Darah Putih Burung Puyuh (Coturnix coturnix Japonica) Yang Diberi Perlakuan Cekaman Panas.
View/ Open
Date
2016Author
Yustikadewi, Fathia
Sastyaningtijas, Aryani Sismin
Achmadi, Pudji
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanasan global telah memicu terjadinya perubahan iklim di bumi sehingga mempengaruhi terjadinya kenaikan tempratur di permukaan bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah leukosit dan diferensiasi darah putih pada 16 ekor burung puyuh yang diberikan cekaman panas selama 24 jam yang dikelompokkan dalam empat grup yaitu A (25 - 26°C), B (28 - 29°C), C (32 - 33°C) dan D (35 - 36°C). Pemberian cekaman panas dilakukan saat puyuh berumur 2 hari. Pengambilan darah dilakukan sebanyak dua kali pada saat puyuh berumur 6 minggu (grower) dan 12 minggu (layer). Secara keseluruhan semakin tinggi cekaman panas maka akan menaikkan jumlah total dari leukosit, heterofil dan monosit tetapi terjadi penurunan pada jumlah total limfosit. Pada temperatur paling tinggi (Grup D) terjadi kenaikan yang signifikan pada fase grower. Jumlah total monosit mengalami kenaikan yang signifikan pada temperatur paling tinggi pada fase grower dan layer. Rasio dari jumlah heterofil dan limfosit merupakan indikator dari indeks stres. Nilai indeks stress berada pada jarak sedang dan maksimum. Hal ini mengindikasikan cekaman panas pada suhu 25-36°C dapat mengakibatkan terjadinya heat stres pada puyuh.