Dampak Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) terhadap Ketahanan Pangan Hewani berdasarkan Konsumsi Energi di Indonesia
Abstract
Ketahanan pangan selalu menjadi fokus perhatian kebijakan pemerintah
dalam rangka pembangunan nasional mengingat masih banyak penduduk
Indonesia yang belum terpenuhi kebutuhan pangannya. Tingkat ketahanan pangan
yang diukur dengan Tingkat Konsumsi Energi (TKE) atau skor Pola Pangan
Harapan (PPH) belum mencapai kondisi TKE ideal atau belum memenuhi standar
skor PPH nasional. Terdapat beberapa kelompok pangan yang persentase
konsumsinya kurang dari 80% PPH nasional, salah satunya pangan hewani yang
memiliki sumber protein berkualitas tinggi yang dapat memperbaiki gizi
masyarakat dan kualitas sumberdaya manusia. Padahal sudah sejak tahun 2007,
pemerintah menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) untuk
mendorong tercapainya ketahanan pangan dan KKPE untuk pengembangan
peternakan adalah realisasi KKPE yang relatif besar. Oleh karena itu tujuan
utama dari studi ini adalah untuk menganalisis dampak KKPE terhadap TKE
pangan hewani daging, ikan dan telur serta susu. Untuk menjawab tujuan
penelitian tersebut digunakan data sekunder dan model ekonometrik data panel.
Hasil analisis menunjukkan bahwa KKPE memberikan dampak yang berbeda
terhadap TKE pangan hewani daging, ikan serta susu dan telur. Realisasi KKPE
hanya berpengaruh positif atau mampu meningkatkan TKE pangan hewani
daging. Faktor lain yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan TKE
adalah PDRB, tingkat kemiskinan, populasi sapi, populasi ayam, harga sapi, harga
ayam, harga ikan dan harga telur. Dengan demikian untuk mendorong pencapaian
ketahanan pangan seyogyanya, program KKPE terus dilanjutkan dan ditingkatkan
dengan prioritas pada pengembangan ternak penghasil daging juga dengan
mendorong penurunan tingkat kemiskinan melalui peningkatan PDRB.