Pengaruh Pemberian Tepung Tempe Dan Kedelai Rebus Grobogan Terhadap Profil Imunohistokimia Antioksidan Sod Pada Jaringan Hati Tikus Percobaan
View/ Open
Date
2016Author
Saraswati, Denty
Wresdiyati, Tutik
Astawan, Made
Metadata
Show full item recordAbstract
Kedelai sebagai sumber protein mempunyai kandungan isoflavon tinggi yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menetralkan radikal bebas. Kedelai mengandung antigizi seperti antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida. Sehingga perlu untuk dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Salah satu produk olahan kedelai yang banyak dikonsumsi adalah tempe. Tempe dibuat dari kedelai dengan cara difermentasi menggunakan kapang Rhizopus sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD jaringan hati tikus yang diberi perlakuan tepung tempe dan kedelai rebus grobogan. Percobaan dilakukan pada 15 ekor tikus galur Sprague Dawley yang dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu (I) kasein sebagai kontrol, (J) tepung tempe 10%, (K) tepung tempe 20%, (L) tepung kedelai 10%, dan (M) tepung kedelai 20%. Penelitian ini dilakukan selama 90 hari (EFSA 2011). Antioksidan Cu, Zn-SOD dapat dideteksi melalui teknik pewarnaan imunohistokimia pada jaringan hati tikus. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan tepung tempe dan tepung kedelai rebus meningkatkan nilai kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD secara nyata pada jaringan hati dibandingkan dengan kasein. Kandungan antioksidan Cu, Zn-SOD pada jaringan hati tikus yang diberi perlakuan tepung tempe 10% paling tinggi secara sangat nyata (p<0,01) dibandingkan dengan kelompok lainnya.