Perkembangan dan Klasifikasi Tanah dari Bahan Volkan Di Daerah Kompleks Endut-Perbakti, Kabupaten Sukabumi
Abstract
Informasi tentang perkembangan dan klasifikasi tanah dari bahan volkan
di daerah kompleks Endut-Perbakti masih sangat sedikit, sehingga perlu penelitian
sifat morfologi, fisiko-kimia, mineralogi, dan klasifikasinya. Tujuan penelitian ini
adalah mempelajari perkembangan tanah, klasifikasi tanah, dan komposisi mineral
tanah yang berkembang dari bahan volkan di daerah kompleks Endut-Perbakti.
Penelitian dilakukan dengan menyegarkan dua singkapan tanah (EP-1 dan EP-2)
untuk pengamatan sifat morfologi dan sampel diambil dari tiap lapisan horison
untuk analisis fisika (bobot isi dan tekstur), analisis kimia yang meliputi pH H2O,
pH NaF, C-organik, KTK, KB, Al dan H dapat ditukar, dan Si, Al, Fe-Amorf,
analisis mineralogi fraksi pasir dan klei, dan menetapkan klasifikasi tanah
menurut Taksonomi Tanah. Hasil penelitian menunjukkan tanah telah
berkembang dengan susunan horison A-Bw-C. Bobot isi tanah EP-1 dan EP-2
masing-masing 0,54 dan 0,93 g cm-3. Komposisi mineral fraksi pasir tanah EP-1
didominasi hiperstein (34-45 %) diikuti oleh andesin, gelas vulkanis, lapukan
mineral, dan augit. Tanah EP-2 didominasi turmalin (25-26 %) diikuti oleh
magnetit, hiperstein, dan augit. Berdasarkan analisis mineral fraksi berat, tanah
EP-1 didominasi oleh hiperstein dan magnetit, sedangkan tanah EP-2 didominasi
oleh magnetit, hiperstein, dan turmalin. Mineral fraksi klei tanah EP-1 terdiri dari
bahan amorf, sedangkan tanah EP-2 terdiri oleh haloisit. Kedua tanah memiliki
pH masam sampai sangat masam (4,37-4,91). Tanah EP-2 memiliki kejenuhan Al
tinggi (39,33-53,17 %), kejenuhan basa rendah (8,15-12,12 %), dan KTK efektif
rendah (3,56-4,57 me/100 g), dengan nilai lebih tinggi dibanding tanah EP-1. Corganik
tanah EP-1 (8,11 %) lebih besar dibanding tanah EP-2 (3,76 %) di horison
permukaan. Tanah EP-1 memiliki pH NaF (10,0-12,0) dan alofan (7,25-20,60 %)
lebih tinggi dibanding tanah EP-2 dengan pH NaF (8,5-9,0) dan alofan (0,57-0,77
%). Kedua tanah memiliki epipedon umbrik dengan penciri horison bawah
permukaan termasuk kambik. Berdasarkan Taksonomi Tanah, tanah EP-1
diklasifikasikan sebagai Acrudoxic Hapludands, halus, amorfik, aktif,
isohipertermik, dan tanah EP-2 sebagai Humic Dystrudepts, berklei, haloisitik,
semiaktif, isohipertermik.