Strategi Pengembangan Peternakan Kambing Perah Untuk Mendukung Agribisnis Susu Kambing
View/ Open
Date
2016Author
Dekrityana, Lucia Cyrilla E.N.S
Purwanto, Bagus Priyo
Astuti, Dewi Apri
Atabany, Afton
Sukmawati, Anggraini
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi manajemen usaha yang
dilakukan peternak kambing perah dengan cara mengidentifikasi permasalahan
yang ada, serta potensi yang dimiliki peternakan kambing perah, (2) mengevaluasi
kualitas susu kambing yang diproduksi oleh peternak, dan mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi kualitas susu kambing, (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang
terkait dengan pengembangan peternakan kambing perah untuk merumuskan
strategi pengembangan agribisnis susu kambing khususnya untuk Kota dan
Kabupaten Bogor.Penelitian dilaksanakan di 3 (tiga) peternakan kambing perah
yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan sampel
peternak dilakukan secara purposive yaitu peternakan yang memiliki populasi
kambing perah lebih dari 100 ekor. Pengumpulan data dilakukan selama bulan
Februari-Mei 2014. Evaluasi terhadap manajemen usaha dilakukan dengan
mengevaluasi penerapan Good Dairy Farming Practice (GDFP). Evaluasi kualitas
susu kambing dilakukan menggunakan Fishbone Diagram dan House of Quality.
Perumusan strategi pengembangan peternakan kambing perah dianalisis
menggunakan Matriks Internal-Eksternal, Competitive Profile Matrix, SPACE
Matrix dan Grand Strategy Matrix.
Secara umum aplikasi praktek peternakan yang baik atau Good Dairy
Farming Practice (GDFP) yang meliputi aspek bibit dan reproduksi, manajemen
pakan dan air minum, pengelolaan, kandang dan peralatan, kesehatan hewan, dan
kesejahteraan hewan di peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor tergolong
baik. Namun masih ada peternakan yang belum menerapkan praktek peternakan
kambing perah yang baik (Good Dairy Farming Practice/GDFP) sepenuhnya,
terutama dalam hal konstruksi kandang yang baik, pemberian air minum dan
kesempatan bagi ternak untuk mengekspresikan tingkah laku alamiahnya.
Susu kambing yang dihasilkan dari peternakan yang diteliti semuanya sudah
memenuhi standar mutu khususnya dilihat dari beberapa komponen utama dalam
kualitas susu, yaitu berat jenis, kadar lemak, bahan kering, protein dan bahan kering
tanpa lemak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas susu
kambing adalah : (1) Manusia (peternak, pemerah dan karyawan); (2) Ternak
(kualitas bibit, jumlah anak, status kebuntingan, bentuk dan ukuran ambing, lama
laktasi, status kesehatan ternak); (3) Pakan dan Air Minum (jenis, kualitas dan
kuantitas); (4) Peralatan dan Fasilitas (kelengkapan, kebersihan, keakuratan); (5)
Kandang dan Lingkungannya (kebersihan, suhu, kelembaban). Atribut susu
kambing yang dinilai penting oleh konsumen berturut-turut adalah kandungan gizi,
informasi kedaluarsa, rasa, kemudahan memperoleh, aroma, kepraktisan
mengkonsumsi, desain kemasan, ukuran kemasan, harga dan warna susu kambing.
Respons teknis yang sudah dilakukan dan merupakan perhatian utama peternakan
dalam menjamin kualitas susu kambing yang dihasilkan meliputi kualitas susu,
kualitas dan kondisi kesehatan ternak, keterampilan dan kinerja peternak dan
karyawan, kualitas pakan ternak, kebersihan dan kelengkapan peralatan peternakan,
serta kebersihan dan higiene kandang dan lingkungannya. Berdasarkan Rumah
Mutu Susu Kambing dapat disimpulkan bahwa baru atribut kandungan gizi, ukuran
kemasan dan warna susu kambing yang sudah mampu mencapai target kepuasan
konsumen. Respons teknis keterampilan dan performa peternak dan pekerja
merupakan prioritas pertama yang memerlukan perbaikan.
Faktor internal utama yang berperan penting dalam pengembangan peternakan
kambing perah adalah kualitas susu kambing, serta faktor sifat peternak yang sangat
kreatif, inovatif dan memiliki jiwa wirausaha. Faktor kepuasan pelanggan yang
tinggi adalah faktor eksternal utama yang merupakan peluang bagi peternakan
kambing perah, namun terdapat ancaman utama berupa kontinyuitas ketersediaan
bibit dari pemasok yang masih belum terjamin.
Posisi strategis peternakan kambing perah di Kabupaten Bogor berada pada
kuadran I yaitu pada strategi agresif dalam SPACE matrix. Berdasarkan matriks
Grand strategy peternakan kambing perah berada dalam posisi yang sangat bagus
untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan dari
peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari
beragam ancaman eksternal. Peternakan kambing perah mempunyai kekuatan lebih
besar daripada kelemahan dan mempunyai ancaman lebih besar daripada peluang.
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, peternakan kambing perah memiliki
keunggulan sumberdaya. Strategi terbaik yang berpeluang besar untuk diterapkan
di peternakan kambing perah adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Collections
- DT - Animal Science [346]