Perbandingan Genetik Eksternal Ayam Wareng dan Ayam Kampung yang Dilihat dari Laju Introgresi dan Variabilitas Genetiknya
Date
2008Author
SARTIKA, T.
WATI, D.K.
RAHAYU, H.S. IMAN
ISKANDAR, S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Wareng and Kampung chicken are Indonesian native chicken that have good potential to be dual purpose chicken. Information on these chickens has not hast’n widely published so that their genetic potential is unknown. The purpose of this
research is to collect basic data of the external genetic characteristic from Wareng and Kampung chickens consisting feather color, feather pattern, feather feature, feather shine, shank color and comb shape; to identify rate of introgression imported breed (Rhode Island Red, White Leghorn and Barred Plymouth Rock), the purity and genetic variability of Wareng and Kampung chickens. This study was carried out at the Research Institute for Animal Production, Ciawi, Bogor. Materials used were 361 of Wareng chickens (313 females, 48 males) and 439 of Kampung chickens (352 females, 87 males). Data were analyzed using formulas to identify gene frequency, rate of introgression of purity native gene frequency and the genetic variability. The result showed that the control of gene constitution on external characteristic of Wareng chicken was I_ E_ bb S_ Id_ pp and ii e+_bb ss
idid pp on Kampung chicken. Wareng chicken own constitution of gene the same as with White Leghorn (II EE SS BB IdId pp). Wareng Chicken is not containing frequency of original gene of Indonesian local chicken (Kampung). The level of influence value (rate of introgression) from Europe and American chicken for Wareng chicken was of equal to 84% and 25% to Kampung chicken. So that the purity for Wareng chicken was 16% and 75% was for Kampung chicken. The variability genetic of Kampung chickens (39%) higher than Wareng chicken (16%). Ayam Wareng dan ayam Kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang memiliki potensi sebagai penghasil daging dan telur. Informasi tentang ayam ini, khususnya ayam Wareng belum tersebar luas, sehingga potensi yang ada belum sepenuhnya
dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik genetik eksternal (sifat kualitatif) pada ayam Wareng dan ayam Kampung, seperti warna bulu, pola bulu, corak bulu, kerlip bulu, bentuk jengger dan warna shank, sebagai dasar untuk mengetahui laju introgresi genetik ayam dari luar negeri (Rhode Island Red, White Leghorn and Barred Plymouth Rock),terhadap keaslian serta keragaman genetik ayam Wareng dan ayam Kampung. Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam Wareng sebanyak 361 ekor (313 ekor betina dan 48 ekor jantan) dan ayam Kampung sebanyak 439 ekor (352 ekor betina dan 87 ekor jantan). Karakteristik genetik eksternal yang diamati pada penelitian ini adalah warna bulu (putih/II atau Ii dan berwarna /ii); pola warna bulu (hitam/EE atau Ee+, Ee, tipe liar/e+
e+atau e+e dan kolombian/ee); corak warna bulu (lurik/ZBZB atau ZBZb dan ZBW, polos/ZbZbdan ZbW); kerlip bulu (perak /ZSZSatau ZSZsdan ZSW, emas /ZsZs
dan warna Zsw); warna shank (putih atau kuning/ZIdZId atau ZIdZiddan ZIdW, hitam
atau abu-abu/ZidZiddan ZidW); bentuk jengger (kapri/PP atau Pp dan tunggal/pp). Analisis data berdasarkan perhitungan frekuensi gen, laju introgresi kandungan gen asli dan variabilitas genetik. Hasil penelitian menunjukkan konstitusi gen pengontrol ayam Wareng adalah (I_ E_ bb S_ Id_ pp) tidak sama dengan konstitusi gen pengontrol ayam Kampung (ii e+_ bb ss idid pp). Ayam Wareng memiliki konstitusi gen pengontrol yang diduga mirip dengan White Leghorn (II EE SS BB IdId pp).
Nilai pengaruh (introgresi) dari ayam bangsa Eropa dan Amerika terhadap ayam Wareng dan ayam Kampung masing-masing sebesar 84% dan 25% sehingga tingkat keaslian pada ayam Wareng hanya 16% sedangkan pada ayam Kampung yang diamati sebesar 75%. Tingkat keragaman ayam Wareng (16%), lebih rendah dibandingkan dengan keragaman genetik pada ayam Kampung (39%).