PERFORMA PRODUKSI KELINCI DI KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
Date
2008Author
BRAHMANTIYO, B.
RAHARJO, Y.C.
MANSJOER, S.S.
MARTOJO, H.
Metadata
Show full item recordAbstract
Evaluation of rabbit production raised under local farmer can explain this opportunity and potency to be developed in the future. Reproduction and production characteristics were important information for improving its productivity. Farmers in Magelang district raised English Spot (ES), Flemish Giant (FG), New
Zealand White (NZ) dan Rex (RR) rabbit. There was no difference on reproduction characteristic among breed because the rabbit were raised in the same management. RR had lowest production compared to ES, FG and NZ. Performances of ES, FG and NZ were not different because of uncontrolled mating system Performa produksi kelinci di tingkat peternak dapat memberikan gambaran potensi dan peluang pengembangan kelinci di masa mendatang. Karakteristik reproduksi seperti lama bunting, umur dewasa kelamin, jumlah anak lahir, selang beranak dan produksi seperti bobot sapih, bobot anak, remaja dan dewasa merupakan peubah yang penting sebagai dasar pertimbangan pengembangan kelinci. Kelinci yang banyak dipelihara peternak anggota Perhimpunan Peternak Kelinci Magelang (PPKM) adalah English Spot (ES), Flemish Giant (FG), New Zealand White (NZ) dan Rex (RR). Karakteristik reproduksi semua galur kelinci tidak berbeda karena dipelihara dengan manajemen pemeliharaan yang sama. Kelinci RR memiliki
karakteristik produksi yang terendah dibanding ES, FG dan NZ, sedang diantara ES, FG dan NZ tidak berbeda. Kelinci ES, FG dan NZ memiliki performa yang sama dikarenakan belum adanya kontrol perkawinan