Rumpon Sebagai Alat Pengelolaan Perikanan Pelagis Di Perairan Kepulauan Kei
View/ Open
Date
2016Author
Jeujanan, Benediktus
Martasuganda, Sulaeman
Sondita, Muhamad Fedi M.
Yusfiandayani, Roza
Monintja, Daniel R
Metadata
Show full item recordAbstract
Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan untuk
menangkap ikan pelagis. Penggunaan rumpon dalam kegiatan penangkapan ikan,
dengan menggunakan berbagai alat tangkap telah meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penangkapan. Perkembangan penggunaan rumpon yang berlangsung
sangat pesat telah menimbulkan keperdulian yang besar terhadap kelestariaan
sumberdaya. Pengelolaan perikanan rumpon di perairan Kepulauan Kei
Kabupaten Maluku Tenggara perlu memperhatikan aspek-aspek, ekologi,
teknologi, ekonomi dan sosial.
Penelitian ini bertujuan: (a) Mengkaji peraturan dan kebijakan yang
mempengaruhi keberlanjutan perikanan berbasis rumpon di perairan Kepulauan
Kei Kabupaten Maluku Tenggara dan (b) Menganalisis pengelolaan perikanan
rumpon dengan keterpaduan berdasarkan dimensi ekologi, teknologi, ekonomi
dan sosial untuk menentukan status keberlanjutannya dan atribut sensitif di
perairan Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara. Menganalisis pengelolaan
perikanan rumpon dengan keterpaduan berdasarkan dimensi ekologi, teknologi,
ekonomi dan sosial untuk menentukan status dan atribut keberlanjutannya di
perairan Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian ini dilakukan
untuk mengevaluasi terhadap penggunaan perikanan rumpon 5 tahun terakhir
serta mengkaji aturan dan kebijakan pemanfaatan rumpon saat ini di perairan
Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara dengan menggunakan metode
Multidimensional Scaling (MDS) aplikasi RAPFISH dalam menentukan tingkat
keberlanjutan perikanan rumpon di perairan Kepulauan Kei Kabupaten Maluku
Tenggara.
Hasil analisis terhadap evaluasi penggunaan perikanan rumpon dan
peraturan kebijakan pemeritah terhadap pemanfaatan serta keragaan perikanan
tangkap di perairan Kepulauan Kei menunjukkan bahwa jumlah perikanan
rumpon yaitu nelayan jaring bobo 243 orang, jaring bobo 12 unit, kapal jaring
bobo 52 unit, kapal pancing tonda 15 unit, kapal pancing ulur 12 unit, rumpon 214
unit serta nelayan penjaga rumpon 581 orang. Hasil perhitungan menunjukkan
bahwa luasan area pemasangan rumpon di perairan Kepulauan Kei Selat Nerong
211.131 km2 dengan luas area per unit rumpon 5.864 km2 dengan luas rata-rata
antara rumpon berjarak 3,16 mil-laut.
Hasil analisis Multidimensional Scaling (MDS) menunjukkan bahwa status
keberlanjutan pengelolaan perikanan rumpon di perairan Kepulauan Kei
Kabupaten Maluku Tenggara termasuk kategori ”cukup” berdasarkan keterpaduan
dimensi ekologi, teknologi, ekonomi dan sosial (53,71 pada skala 1-100). Bila
dilihat untuk setiap dimensi pengelolaan yang ada, maka status keberlanjutan
pengelolaan rumpon termasuk kategori cukup secara ekologi, teknologi, ekonomi
dan sosial. Atribut-atribut yang paling berpengaruh terhadap pengelolaan rumpon
di perairan Kepualaun Kei adalah zona kawasan pengelolaan rumpon, arus
perairan, kedalaman atraktor rumpon di perairan dan salinitas perairan (dimensi
ekologi), penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk penangkapan di rumpon,
keuntungan nelayan dari penangkapan di sekitar rumpon, penerapan teknologi
ramah lingkungan dan jarak antara rumpon yang dioperasikan (dimensi
teknologi), nilai B/C ratio penangkapan pada rumpon, pendapatan nelayan
penjaga rumpon, nilai produksi dan nilai investasi rumpon (dimensi ekonomi),
potensi konflik stakeholders antar nelayan rumpon, pengaruh terhadap habitat,
status penggunaan bahan berbahaya dan pengaruh terhadap ikan-ikan yang
dilindungi (dimensi sosial).
Collections
- DT - Fisheries [725]