Penerapan Metode Inversi Impedansi Akustik untuk Karakterisasi Reservoar Minyak dan Gas Bumi di Selat Madura
Abstract
Tahap ekplorasi merupakan tahap yang penting dalam industri minyak dan gas bumi yakni meliputi penentuan reservoar yang dilakukan dengan pendekatan secara geologi dan geofisika. Pengembangan dari tahap eksplorasi dilakukan dengan memadukan data log dan data seismik bawah permukaan agar meminimumkan biaya dan kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi reservoar dengan menggunakan metode inversi impedansi akustik dan menentukan keberadaan minyak dan gas bumi (hidrokarbon) pada sumur MS2 dan A1 di Selat Madura. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-September 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inversi impedansi akustik dengan menggunakan metode berbasis model (model based) dan rekursif (band limited). Hasil yang didapat yaitu zona target reservoar terdapat pada kedalaman 9750-9790 feet (2972-2985 meter) atau 2000-2050 ms (dalam domain waktu) untuk sumur MS2 dan kedalaman 2960-3030 feet (902-924 meter) atau 860-890 ms (dalam domain waktu) untuk sumur A1 dengan kisaran nilai impedansi akustik sebesar 10.771 ft/s*g/cc sampai 13.627 ft/s*g/cc dengan jenis batuan yang mengisi zona reservoar yakni batu pasir. Lapisan batu pasir pada sumur A1 memiliki nilai impedansi akustik yang cukup tinggi. Secara geologi, hal ini dapat disebabkan oleh sementasi lapisan pasir yang sangat tinggi sehingga menyebabkan lapisan batu pasir lebih padat. Nilai korelasi total untuk Inversi berbasis model lebih tinggi dengan galat (error) lebih kecil jika dibandingkan dengan Inversi rekursif. Ini menunjukkan inversi berbasis model lebih baik dibandingkan dengan inversi rekursif baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam mengkarakterisasi reservoar hidrokarbon.