Model Penduga Biomassa Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria L. Nielsen.) Secara Terestris di IUPHHK-HTI Trans PT. Belantara Subur, Kalimantan Timur.
Abstract
Hutan mempunyai kemampuan menyerap gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang akan disimpan sebagai stok karbon dalam biomassa tegakan hutan. Tulisan ini menjelaskan kemampuan sengon dalam menyerap karbon di atmosfer menggunakan pendekatan terestris di Areal Kerja IUPHHK-HTI Trans PT. Belantara Subur, Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai dugaan biomassa tegakan sengon terhadap umur dan kualitas tempat tumbuh. Nilai dugaan biomassa terdiri dari empat tampungan karbon, yaitu (1) pohon hidup berdiri, (2) nekromassa (pohon mati berdiri, pohon mati rebah, cabang, ranting, dan lain lain), (3) tumbuhan bawah, dan (4) serasah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tegakan sengon bervariasi menurut umur, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tempat tumbuh. Nilai dugaan biomassa maksimum sengon pada umur 10 tahun adalah sebesar 82.84 ton/ha, sedangkan nilai dugaan biomassa terendah terdapat pada umur 1 tahun sebesar 20.95 ton/ha. Model pendugaan biomassa terbaik terdapat pada persamaan logaritmik y = 33.494ln(x) – 3.2648 (dimana y adalah biomassa dalam ton per ha dan x adalah umur tegakan).
Collections
- UT - Forest Management [2545]