Analisis Struktur, Perilaku Dan Kinerja Industri Karet Remah (Crumb Rubber) Di Indonesia
Abstract
Crumb rubber merupakan karet alam yang diolah secara khusus sehingga mutunya terjamin secara teknis. Perkembangan ekspor crumb rubber mengalami pertumbuhan yang baik. Kondisi ini membuat banyak perusahaan tertarik untuk masuk dalam pasar industri crumb rubber. Banyaknya perusahaan baru yang masuk dalam industri crumb rubber membuat industri crumb rubber semakin berkembang. Terjadinya peningkatan jumlah perusahaan serupa yang masuk pasar menyebabkan persaingan di industri crumb rubber juga akan meningkat, baik produsen lokal maupun multinasional. Pertumbuhan sektor industri crumb rubber yang pesat memungkinkan munculnya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal kuat dan berskala besar, serta menimbulkan ketatnya persaingan antar perusahaan dalam industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur, perilaku dan kinerja industri crumb rubber, serta menganalisis hubungan antara struktur dan faktor-faktor lain dengan kinerja industri crumb rubber di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1990-2013. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis perilaku industri crumb rubber di Indonesia. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis struktur dan kinerja industri crumb rubber dengan pendekatan SCP (Structure-Conduct-Performance), sementara untuk menganalisis hubungan antara struktur dan faktor-faktor lain dengan kinerja digunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Square).
Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur Industri crumb rubber di Indonesia dapat dikatakan tidak terkonsentrasi (unconcentrated) atau mendekati pasar persaingan sempurna, terlihat dari nilai rata-rata rasio empat perusahaan (CR4) sebesar 17,48 persen dan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) sebesar 98,74 persen. Selain itu, nilai rata-rata Minimum Efficiency Scale (MES) sebesar 6,48 persen, artinya hambatan masuk pasar termasuk rendah. Rendahnya Minimum Efficiency Scale (MES) dapat menjadi peluang masuknya perusahaan baru ke industri crumb rubber di Indonesia. Perilaku pasar dapat terlihat dari beberapa strategi yang digunakan perusahaan crumb rubber dalam meningkatkan keuntungan, yaitu strategi harga, produk dan promosi. Kinerja industri crumb rubber terlihat dari nilai rata-rata tingkat keuntungan (PCM), efisiensi internal (X-eff) dan pertumbuhan nilai output (growth) kurang dari 50 persen, sehingga kinerja industri crumb rubber di Indonesia masih kurang baik.
Berdasarkan hasil regresi, tingkat keuntungan (PCM) yang mewakili kinerja industri crumb rubber dipengaruhi secara nyata oleh efisiensi internal (X-eff) dan produktivitas (Prod), pada taraf nyata 0,05 (lima persen). Selain itu, nilai pertumbuhan (growth), Herfindahl-Hirschman Index (HHI) dan ekspor tidak berpengaruh nyata terhadap PCM. Pola hubungan antara X-eff, growth dan produktifitas terhadap PCM berpengaruh positif, sedangkan pola hubungan antara ekspor dan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) terhadap PCM berpengaruh negatif.