Show simple item record

dc.contributor.advisorFarajallah, Achmad
dc.contributor.advisorWowor, Daisy
dc.contributor.authorAgustina, Meutiya
dc.date.accessioned2017-01-31T04:38:18Z
dc.date.available2017-01-31T04:38:18Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82875
dc.description.abstractUdang dan kepiting air tawar termasuk kedalam subfilum Crustacea yang memiliki peranan penting sebagai bioindikator biologis terhadap kualitas ekosistem perairan. Salah satu famili udang air tawar di Indonesia yang memiliki penyebaran paling luas yaitu dari anggota family Palaemonidae (genus Macrobrachium), dan salah satu famili terbesar kepiting air tawar yaitu dari Famili Potamidae. Faktor pembatas utama yang mempengaruhi keberadaan udang dan kepiting air tawar yaitu karakteristik habitat dan factor lingkungan pada masing-masing tipe habitat. Danau Laut Tawar merupakan danau terbesar di Provinsi Aceh. Danau Laut Tawar memiliki populasi ikan endemik yaitu ikan Depik (Rasbora tawarensis) dan ikan Kawan (Poropuntius tawarensis). Permasalahan kualitas lingkungan perairan secara umum yang terjadi di Danau Laut Tawar adalah pendangkalan, peningkatan jumlah alat tangkap yang mengakibatkan over fishing, dan pencemaran secara biologis sehingga mempengaruhi organisme yang terdapat di danau tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari distribusi dan preferensi habitat udang dan kepiting air tawar, serta melihat pertumbuhan alometrik Macrobrachium lanchesteri di Danau Laut Tawar. Pengambilan sampel dilakukan pada tepi danau dan sepanjang sungai yang mewakili lima tipe habitat, yaitu keramba jaring apung (KJA), perkebunan, persawahan, pemukiman dan kawasan wisata. Penentuan lokasi pengambilan sampel secara purposive yang dilanjutkan dengan road sampling. Pengambilan sampel menggunakan tray net dan hand net. Parameter ekologi yang diamati adalah keberadaan tanaman air, kedalaman sungai (cm), kecepatan arus (cm/detik), suhu (°C), tipe substrat dan pH air. Identifikasi spesimen udang berdasarkan Wowor et al. (2004), pemisahan jenis kelamin udang berdasarkan Kashyap (1997) dan pengukuran morfometrik berdasarkan Paschoal et al. (2013). Identifikasi dan pemisahan jenis kelamin spesimen kepiting berdasarkan Ng danTan (1999). Distribusi dan jumlah individu udang dan kepiting air tawar per kelas ukuran dianalisis berdasarkan interval kelas panjang karapas dan lebar karapas secara berturut-turut dengan menggunakan rumus Sturges (1926). Perbandingan jumlah individu pada setiap habitat berdasarkan jenis kelamin dianalisis menggunakan uji Dice-Leraas (Wiley 1981). Hubungan antara preferensi habitat dan beberapa parameter ekologi dianalisis dengan menggunakan pendekatan Principal Components Analysis (PCA) dengan menggunakan program PAST versi 2.17c. Hubungan alometrik antara beberapa parameter panjang tubuh udang dianalisis dengan menggunakan model alometrik (Y = AXb). Data pengukuran yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), dan data yang berpengaruh nyata dilanjutkan analisisnya dengan menggunakan uji Tukey. Sebagai alat bantu untuk uji statistic tersebut digunakan paket Program SPSS versi 16,0. Dari identifikasi berdasarkan morfologi didapatkan satu jenis udang air tawar yaitu Macrobrachium lanchesteri, dan satu jenis kepiting air tawar yaitu Malayopotamon turgeo. Total jumlah udang Macrobrachium lanchesteri yang diperoleh dari Danau Laut Tawar sebanyak 761 individu, yang didapatkan dari 14 titik sampling dari jumlah total 42 titik sampling. Distribusi tertinggi udang ditemukan pada bagian selatan danau, dan distribusi terendah ditemukan pada bagian timur danau. Komposisi jenis kelamin yang ditemukanya itu 18,13% jantan, 30,49% betina tidak bertelur, 26,94% betina bertelur dan 24,44% juvenile. Total jumlah kepiting Malayopotamon turgeo yang diperoleh dari sungai outlet Danau Laut Tawar adalah 76 individu empat titik sampling. Kepiting hanya ditemukan pada bagian barat danau. Komposisi jenis kelamin kepiting yang ditemukan yaitu56% jantan dan 43% betina Berdasarkan Principal Components Analysis (PCA) diketahui bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi distribusi dan preferensi habitat udang Macrobrachium lanchesteri adalah tumbuhan air dan substrat. Sedangkan faktor yang membatasi distribusi M. lanchesteri adalah derajat kemiringan dasar perairan, arus, suhu, dan kedalaman air. Banyak tumbuhan air ditemukan pada habitat keramba jaring apung dan persawahan, sehingga jumlah individu yang dijumpai pada kedua habitat tersebut hampir sama. Betina bertelur dan juvenil banyak ditemukan pada habitat yang memiliki banyak tumbuhan air dan berarus tenang. Sedangkan jumlah individu terendah ditemukan pada kawasan pemukiman penduduk dan sama sekali tidak ditemukan pada kawasan wisata. Faktor lingkungan yang mendukung keberadaan Malayopotamon turgeo adalah arus dan pH perairan. Kepiting tidak ditemukan pada arus tenang dan mengalir lambat, tetapi hanya ditemukan pada sungai yang mempunyai arus deras dan memiliki substrat berbatu. Panjang karapas dan panjang abdomen pada udang Macrobrachium lanchesteri berkorelasi erat. Jika abdomen mengalami pertambahan panjang maka karapas juga akan bertambah panjang. Sedangkan pada udang betina, korelasi panjang total dan panjang pleura adalah alometri positif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcCrustaceaid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcAcehid
dc.titleDistribusi Dan Preferensi Habitat Udang Dan Kepiting Air Tawar (Crustacea: Decapoda) Di Danau Laut Tawar Aceh Tengah, Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkepitingid
dc.subject.keywordudangid
dc.subject.keyworddistribusiid
dc.subject.keywordprefensiid
dc.subject.keywordDanau Laut Tawarid
dc.subject.keywordAceh Tengahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record