Aktivitas Insektisida Tujuh Ekstrak Tumbuhan Asal Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Terhadap Larva Crocidolomia Pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae)
View/ Open
Date
2016Author
Mendes, Johana Anike
Dadang
Ratna, Endang Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Crocidolomia pavonana (F.) (Lepidoptera: Crambidae) atau ulat krop kubis merupakan salah satu hama penting pada tanaman Famili Brasiccaceae yang serangannya dapat menyebabkan kerusakan mencapai 100%. Umumnya, petani menggunakan insektisida sintetik untuk mengendalikan hama ini. Aplikasi insektisida sintetik secara terus menerus dengan teknik aplikasi yang kurang bijaksana dapat menimbulkan dampak negatif. Untuk itu diperlukan tindakan pengendalian yang ramah lingkungan, aman bagi kesehatan manusia, dan organisme bukan sasaran. Tujuan penelitian ini untuk menguji aktivitas tujuh ekstrak tumbuhan yang berasal dari Kabupaten Merauke, Provinsi Papua terhadap larva instar II C. pavonana.
Tujuh ekstrak tumbuhan uji yaitu ekstrak biji Areca catechu (Arecaeae), kulit kayu Eucalyptus pellita (Myrtaceae), umbi Myrmecodia pendans (Rubiaceae), buah Piper aduncum (Piperaceae), daun Piper betle (Piperaceae), buah Pandanus conoideus (Pandanaceae), dan rimpang Zingiber officinale (Zingiberaceae). Pengujian mortalitas terdiri dari dua uji yaitu uji tunggal dan uji campuran ekstrak menggunakan metode residu pada daun dan perlakuan topikal. Sementara itu, pengujian penghambatan aktivitas makan menggunakan dua metode yaitu metode pilihan dan tanpa pilihan.
Ekstrak P. aduncum pada konsentrasi 0.25% dengan metode residu pada daun dapat mematikan larva uji sebesar 80% dan dengan metode perlakuan topikal pada dosis 10 μg/μl menyebabkan kematian larva sebesar 100%. Demikian juga dengan ekstrak P. conoideus pada dosis 20 μg/μl yang diuji dengan metode perlakuan topikal menyebabkan kematian larva sebesar 100%. Berdasarkan tingkat mortalitas dan interaksi bahan aktif, campuran ekstrak P. aduncum dan P. conoideus tidak efektif membunuh larva pada perbandingan 1:1, 1:2, 2:1(w/w), baik pada metode residu pada daun maupun perlakuan topikal. Pengujian aktivitas penghambatan makan pada konsentrasi 2% ekstrak Z. officinale dengan metode tanpa pilihan menghasilkan penghambatan aktivitas makan larva dengan kriteria sedang (75%). Sementara itu, konsentrasi 2% ekstrak P. betle, 0.5% ekstrak A. catechu, 2% ekstrak E. pellita, dan 1% ekstrak Z. officinale berturut-turut dapat menghambat aktivitas makan larva sebesar 100%, 81%, 81% dan 83% dengan kriteria kuat pada metode pilihan.
Collections
- MT - Agriculture [3778]