Khasiat Berbagai Sediaan Katuk (Sauropus Androgynus L.) Dalam Memperbaiki Produktivitas, Kualitas Daging Dan Profil Hematologi Ayam Broiler
View/ Open
Date
2016Author
Letis, Zulvia Maika
Suprayogi, Agik
Ekastuti, Damiana Rita
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis dibandingkan ternak
lainnya. Peranan broiler sangat penting yaitu produksi daging sebagai sumber
penyedia protein hewani. Akan tetapi, di dalam tubuh ayam broiler terakumulasi
lemak yang berlebih yang memungkinkan kadar lemak dan kolesterolnya menjadi
tinggi. Laju pertumbuhan yang cepat pada ayam broiler selalu diikuti perlemakan
yang cepat. Penimbunan lemak cenderung meningkat sejalan dengan meningkat
nya bobot badan. Penimbunan lemak ini dapat merugikan konsumen dari sisi
kesehatan dan penurunan kualitas daging. Salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas daging ayam broiler adalah dengan memanfaatkan daun katuk. Daun
katuk telah lama dikenal sebagai tanaman obat. Daun katuk mengandung zat gizi
dan senyawa aktif sehingga dapat dimanfaatkan sebagai campuran pakan unggas
dengan harapan adanya peningkatan produktivitas dan kualitas. Penggunaan katuk
sebagai pakan tambahan ternak unggas sejauh ini masih mengandalkan tepung
daun katuk. Pemberian tepung daun katuk diketahui memiliki efek merugikan
yaitu dapat menurunkan bobot badan unggas. Oleh karena itu perlu dicari sediaan
katuk yang bukan tepung melainkan dalam bentuk sediaan lain yang mampu
meningkatkan produktivitas dan kualitas daging ayam broiler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat berbagai sediaan daun
katuk berupa tepung daun katuk (TDK), ekstrak katuk kering (EKK), ekstrak
katuk seduh (EKS), katuk perasan (KP) dalam memperbaiki produktivitas,
kualitas daging dan gambaran hematologi ayam broiler. Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan uji sidik
ragam (Anova). Hewan coba yang digunakan adalah seratus ekor ayam broiler
berumur sehari (DOC) jantan strain Ross dengan berat badan ±40g yang dibagi ke
dalam lima kelompok perlakuan, yaitu Kontrol, TDK, EKK, EKS dan KP. Pakan
perlakuan diberikan setiap hari mulai usia hari ke tujuh sampai ayam berusia 37
hari (minggu ke-1 sampai minggu ke-5) ad libitum. Parameter yang diamati
adalah konsumsi pakan, kecernaan bahan kering pakan, penampilan pertumbuhan
bobot badan (BB), bobot panen, persentase karkas, konversi pakan, berat lemak
abdominal, kadar lemak dan kolesterol daging, berat garam empedu, konsentrasi
hormon testosteron dan nilai hematologi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sediaan ekstrak katuk
kering (EKK) dalam pakan cenderung meningkatkan total konsumsi pakan dan
kecernaan bahan kering (BK) pakan ayam broiler. Kelompok perlakuan ini
memiliki total konsumsi pakan dan persentase kecernaan BK pakan tertinggi yaitu
3.40 kg/ekor dan 72.07 %, sedangkan kelompok perlakuan tepung daun katuk
(TDK) memiliki total konsumsi pakan terendah yaitu 3.14 kg/ekor, diikuti nilai
kecernaan yang rendah (60.27%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa
pemberian berbagai sediaan katuk tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap
viii
konversi pakan, berat garam empedu, konsentrasi hormon testosteron dan nilai
hematologi ayam broiler, akan tetapi berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap
pertumbuhan bobot badan (BB), bobot panen, persentase karkas, akumulasi lemak
abdominal, kadar lemak dan kolesterol daging.
Analisis terhadap parameter kualitas memperlihatkan hasil yang lebih baik
dengan penambahan sediaan katuk dalam pakan. Pemberian sediaan berupa
ekstrak (EKK dan EKS) dan perasan (KP) daun katuk mampu meningkatkan
kualitas karkas dan mencegah penurunan pertumbuhan BB dibandingkan dengan
pemberian sediaan tepung daun katuk (TDK) yang nyata dapat menurunkan BB
ayam broiler. Peningkatan kualitas ditandai dengan rendahnya kadar lemak dan
kolesterol daging dibandingkan kelompok kontrol. Secara keseluruhan, pemberian
sediaan katuk pada kelompok ekstrak katuk kering (EKK) memiliki
kecenderungan meningkatkan produktivitas dan kualitas daging ayam broiler.
Pemberian sediaan katuk tidak berpengaruh nyata terhadap BDM, PCV, Hb,
dan BDP serta diferensial dari BDP. Nilai yang diperoleh masih dalam kisaran
normal. Indeks stress dihitung berdasarkan rasio heterofil/limfosit (h/l) juga masih
dalam kisaran normal. Dapat disimpulkan bahwa, pemberian berbagai sediaan
katuk meningkatkan kualitas daging ayam broiler. Pemberian sediaan ekstrak dan
perasan (EKK, EKS dan KP) mampu mencegah penurunan produktivitas
pertumbuhan BB ayam broiler dibandingkan TDK. Sediaan ekstrak kering,
seduhan dan perasan daun katuk memiliki potensi yang lebih baik sebagai bahan
pakan tambahan ternak.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]