Rekonstruksi Perubahan Lingkungan Perairan Laut Jawa-Selat Makassar-Laut Flores
View/ Open
Date
2016Author
Permanawati, Yani
Prartono, Tri
Atmadipoera, Agus S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan segitiga Laut Jawa-Selat Makassar-Laut Flores (JMF) dilalui jalur musiman karena adanya sistem monsun dan dilalui jalur Arus Lintas Indonesia atau ARLINDO. Distribusi aliran ARLINDO yang masuk ke Selat Makassar terbagi dua arah aliran karena adanya Ambang Dewakang, satu mengalir ke arah Tenggara melalui Laut Flores, dan lainnya mengalir ke arah Baratdaya melalui Selat Lombok. Sedimen laut dianalisis secara vertikal untuk merekonstruksi perubahan lingkungan saat sedimen terendapkan sebagai pengaruh daratan dan lautan.
Perairan JMF memiliki perbedaan morfologi dasar laut, perbedaan kekuatan arus, dan perbedaan material asal daratan. Sampel inti sedimen Ambang Dewakang (JMF17) mewakili perairan Selat Makassar, kemudian sampel inti sedimen Ambang Selayar (JMF21) mewakili perairan Laut Flores, sedangkan sampel inti sedimen Lereng Kangean (JMF26A) mewakili perairan Laut Jawa.
Metode penelitian menggunakan metode non destructive berupa pengamatan megaskopis dan pemindaian (scanning), sedangkan metode destructive berupa pencuplikan sistematis, dianalisis dengan ketebalan 2 cm setiap interval 4 cm. Analisis dilakukan terhadap sembilan variabel, antara lain: rata-rata butir (mean), kecerahan warna sedimen (L*), kerentanan magnet sedimen (Magnetik Susceptibility/MS), karbonat biogenik (BC) berdasarkan pengamatan mikroskopis, karbonat, Karbon Organik Total (total organic carbon/TOC), Nitrogen Total untuk mendapatkan nilai C/N dan rasio unsur dari hasil XRF, yaitu ln K/Ti dan ln Mn/Cl.
Hasil analisis dari sampel inti sedimen masing-masing perairan menunjukkan perbedaan karakter sedimen. Karakter sedimen Ambang Dewakang (JMF17) umumnya dicirikan pengaruh yang kuat dari variable ln K/Ti, BC, C/N, karbonat, dan ln Mn/Cl, menunjukkan pengaruh yang kuat dari daratan dan tingkat kesuburan yang tinggi. Karakter sedimen Ambang Selayar (JMF21) umumnya dicirikan pengaruh yang kuat dari variable TOC dan rata-rata butir, menunjukkan pengaruh yang kuat dari daratan dan tingkat produktivitas yang tinggi. Karakter sedimen Lereng Kangean (JMF26A) umumnya dicirikan pengaruh yang kuat dari variable MS sebagai material yang berasal dari daratan.
Collections
- MT - Fisheries [3026]