Analisis Supply Chain Management Brokoli Di Cv. Yan’s Fruits And Vegetable Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Abstract
Brokoli merupakan salah satu komoditas hortikultura jenis sayuran berdaun
hijau tua kelompok Brassica. Nilai gizi dari brokoli dapat dianggap sebagai
pembangkit tenaga, zat besi, protein, kalsium, kromium, karbohidrat, vitamin A dan
vitamin C, sehingga konsumsi brokoli di Indonesia cenderung mengalami
peningkatan. Hal ini mengimplikasikan dibutuhkannya usaha meningkatkan
produksi brokoli dalam negeri. Namun, usaha peningkatan produksi tentunya harus
diikuti oleh usaha pembentukan sistem pemasaran yang baik, melalui integrasi dan
koordinasi rantai pasok brokoli.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi rantai pasok brokoli di
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat; (2) mengukur kinerja rantai pasok
brokoli di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat; dan (3) mengukur
efisiensi kinerja rantai pasok brokoli di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Barat. Penelitian ini menggunakan satu perusahaan, yaitu CV. Yan’s Fruits and
Vegetable dan 30 petani brokoli mitra CV. Yan’s Fruits and Vegetable. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data diolah ke
dalam tiga tahapan. Analisis pertama merupakan analisis rantai pasok brokoli
dengan menggunakan metode Food Supply Chain Networks (FSCN). Kinerja rantai
pasok brokoli akan diukur dengan membandingkan nilai variabel input dan output
kinerja rantai pasok pada petani mitra dan perusahaan dengan nilai superior pada
food SCORcard. Variabel input kinerja rantai pasok petani mitra berupa lead time
pemenuhan pesanan, siklus pemenuhan pesanan, fleksibilitas rantai pasok, biaya
total rantai pasok, cash to cash cycle time, dan persediaan harian, sedangkan
variabel output kinerja rantai pasok berupa kinerja pengiriman, pemenuhan
pesanan, dan kesesuaian dengan standar. Efisiensi kinerja rantai pasok brokoli
dilakukan dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan asumsi
variable return to scale (VRS).
Berdasarkan pendekatan FSCN diketahui bahwa kondisi rantai pasok brokoli
di Kecamatan Lembang sudah berjalan dengan baik. Sudah adanya hubungan yang
baik pada setiap anggota rantai pasok. Selain itu, pada rantai pasok brokoli telah
memiliki sasaran yang jelas, baik sasaran pasar, sasaran pengembangan, dan
sasaran produk. Peningkatan kualitas dan pengoptimuman rantai pasok sudah
menjadi sasaran setiap pelaku yang terkait dalam rantai pasok brokoli. Sistem
komunikasi sudah berjalan dengan baik antara anggota primer dalam rantai pasok.
Aliran informasi terjadi pada ritel, perusahaan dan petani atau sebaliknya. Informasi
dari perusahaan ke petani berhubungan dengan kapasitas perusahaan, status
pengiriman dan berapa pesanan komoditas brokoli yang harus dikirim ke ritel, serta
identifikasi komoditas brokoli yang dibutuhkan. Pengintegrasian yang baik inilah
yang menyebabkan lancarnya aliran finansial pada rantai pasok brokoli dari ritel,
CV. Yan’s Fruits and Vegetable, dan petani, sehingga menyebabkan kemitraan dari
setiap pelaku rantai pasok selalu berjalan dengan baik.
5
Kinerja rantai pasok brokoli di Kecamatan Lembang sudah memiliki kriteria
yang baik. Hal ini disebabkan karena setiap anggota rantai pasok memiliki kinerja
yang baik pada semua indikator, baik input maupun output. Kinerja rantai pasok
brokoli di Kecamatan Lembang sudah baik setelah dibandingkan dengan kriteria
foodSCOR card yang merupakan acuan dalam pengukuran kinerja rantai pasok.
Berdasarkan pengukuran efisiensi kinerja rantai pasok dengan metode DEA, hanya
ada 6 petani mitra CV. Yan’s Fruits and Vegetable (20.00 persen) yang sudah
efisien secara teknis karena memiliki nilai efisiensi kinerja sama dengan 1.00.
Ketidakefisienan petani sebagian besar disebabkan oleh lead time pemenuhan
pesanan dan siklus rantai pasok yang terlalu lama. Sementara itu, berdasarkan hasil
pengukuran efisiensi kinerja rantai pasok brokoli di tingkat perusahaan, diketahui
CV. Yan’s Fruits and Vegetable telah efisien secara teknis karena sudah memiliki
nilai efisiensi kinerja sama dengan 1.00, artinya CV. Yan’s Fruits and vegetable
telah sempurna dari sisi input maupun output.
Bagi petani mitra, untuk mencapai kinerja rantai pasok yang efisien, maka
perlu dilakukan perbaikan dalam kinerja rantai pasok. Perbaikan dapat dilakukan
melalui pegurangan biaya total rantai pasok dengan cara mengurangi lead time dan
siklus dalam pemenuhan pesanan, sehingga tidak memerlukan tambahan biaya
untuk cooler storage dan pengemasan. Selain itu, kelompok usahatani setempat
diharapkan dapat memberikan sosialisasi kepada petani tentang perencanaan
usahatani, dari mulai budidaya hingga pascapanen. Petani dapat mengurangi waktu
tunggu pemenuhan pesanan dan siklus pemenuhan pesanan melalui perencanaan
yang matang. Jika petani sudah memiliki perencanaan yang matang perihal hasil
produksinya, maka petani tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk
memenuhi kebutuhan brokoli. Terkait penelitian lanjutan, diharapkan penelitian
mengenai sistem kinerja rantai pasok brokoli lebih perlu dikembangkan, sehingga
kinerja rantai pasok brokoli semakin baik, mengingat permintaannya yang semakin
tinggi.
Collections
- MT - Economic and Management [2975]