Estimasi Potensi Kerugian Ekonomi Karena Stunting Dan Obesitas Pada Balita Di Indonesia
View/ Open
Date
2016Author
Renyoet, Brigitte Sarah
Martianto, Drajat
Sukandar, Dadang
Metadata
Show full item recordAbstract
Negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di dunia, tengah
mengalami masalah gizi ganda atau Double Burden of Malnutrition (DBM) yaitu
stunting dan obesitas. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ke lima dunia untuk
jumlah anak yang stunting dan World Health Organization menyebutkan
prevalensi obesitas pada anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah
telah mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Dampak dari stunting
adalah penurunan kemampuan kognitif dan meningkatkan risiko obesitas serta
Penyakit Tidak Menular (PTM). Masalah obesitas itu sendiri juga merupakan
salah satu faktor yang meningkatkan tingginya risiko PTM pada saat dewasa.
Menurunnya kualitas sumber daya manusia diakibatkan karena produktivitas
menyebabkan kehilangan potensi ekonomi yang akan berdampak pada kerugian
ekonomi individu dan wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi besar potensi kerugian
ekonomi akibat stunting dan obesitas pada balita di Indonesia. Tujuan khusus
penelitian ini adalah 1) melakukan estimasi potensi ekonomi yang hilang akibat
stunting pada balita, dan 2) melakukan estimasi potensi ekonomi yang hilang
akibat obesitas pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif. Data
yang digunakan merupakan data sekunder dari hasil survei beberapa instansi
terkait di Indonesia tahun 2013 khususnya Riskesdas, Badan Pusat Statistik, dan
Kementerian Kesehatan. Penelitian dilakukan di Bogor, dilaksanakan bulan
Desember 2015 sampai Maret 2016.
Data dianalisis secara deskritif dengan menggunakan perhitungan kerugian
ekonomi akibat stunting dari rumus Konig 1995 dengan faktor koreksi dari
Horton 1999, menghitung kerugian ekonomi akibat ketidakhadiran kerja dan
biaya perawatan (rawat inap dan rawat jalan) karena obesitas menggunakan rumus
dari Pitayatienanan et al. 2014 dan faktor koreksi dari Guo et al. 2002.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan besar potensi kerugian
ekonomi secara nasional akibat produktivitas yang rendah pada balita stunting
berkisar Rp 3 057 miliar – Rp 13 758 miliar atau 0.04% - 0.16% dari total PDB
Indonesia. Potensi kerugian ekonomi obesitas pada balita dihitung berdasarkan
nilai kini kerugian ekonomi balita obesitas yang tetap obesitas saat dewasa
sehingga hasil potensi kerugian dilihat dari rendahnya produktivitas akibat
ketidakhadiran kerja yaitu berkisar Rp 260 miliar - Rp 371 miliar atau 0.003% -
0.004% dari total PDB Indonesia dan kerugian ekonomi akibat biaya rawat inap
dan rawat jalan karena comorbidities dari obesitas berkisar Rp 3 492 miliar - Rp 8
588 miliar atau 0.04% - 0.10% dari total PDB Indonesia. Besar potensi ekonomi
yang hilang akibat masalah gizi ganda pada balita secara nasional berkisar Rp 15
898 miliar - Rp 26 599 miliar atau 0.2% - 0.3% dari PDB Indonesia.
Collections
- MT - Human Ecology [2190]