Strategi Alokasi Belanja Pemerintah Daerah Dalam Meningkatkan Ipm Di Provinsi Jambi
Abstract
Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menjaga pertumbuhan
ekonomi wilayah, karena ekonomi menjadi pilar utama pembangunan sosial.
Melalui alokasi belanja sektor ekonomi secara langsung akan mendorong
pembangunan sosial. Alokasi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi
didominasi oleh belanja pegawai. Porsi yang besar pada belanja pegawai
mengurangi fleksibilitas pemerintah dalam memaksimalkan perannya dalam
pemenuhan pelayanan publik. Demikian juga ketergantungan terhadap dana
transfer hampir mencapai 60 persen dan semakin meningkat sedangkan
kemampuan daerah semakin menurun. Akibatnya, dana transfer pusat kedaerah
semakin meningkat, sebaliknya kemampuan fiskal daerah semakin menurun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis perkembangan struktur
alokasi belanja Pemerintah Daerah di Provinsi Jambi, (2) menentukan komponen
belanja pemerintah yang berpengaruh terhadap IPM, (3) merumuskan strategi
belanja pemerintah yang untuk meningkatkan IPM. Penelitian ini menggunakan
rasio belanja terhadap alokasi belanja, jumlah penduduk dan PDRB untuk
menganalisis perkembangan struktur alokasi belanja pemerintah. Model regresi
data panel GMM (Generalized Method of Moments) untuk menentukan komponen
belanja pemerintah yang berpengaruh terhadap IPM. Analisis AHP digunakan
untuk menyusun strategi alokasi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Data
yang digunakan merupakan kombinasi dari data cross section terdiri dari 11
kabupaten/kota dan time series dari tahun periode 2010 hingga 2015. Data primer
diperoleh melalui kuesioner dan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh
dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementrian Keuangan, dan beberapa data
pendukung lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio belanja pendidikan sebesar 31,91
persen dari total belanja dan 2,93 persen terhadap PDRB dengan rasio belanja per
kapita sebesar Rp. 991,314 pertahun. Alokasi belanja pelayanan umum sebesar
23,54 persen dari total belanja dan 2,16 persen terhadap PDRB dengan rasio
belanja per kapita sebesar Rp. 755.946 pertahun. Alokasi belanja infrastruktur
sebesar 21,19 persen dari total belanja dan 1,78 persen terhadap PDRB dengan
belanja per kapita sebesar Rp. 694.337. Alokasi belanja ekonomi sebesar 9,59
persen dari total belanja dan 0,85 persen terhadap PDRB dengan belanja per
kapita sebesar Rp. 310.214. Alokasi belanja kesehatan sebesar 8,70 persen dari
total belanja dan 0,77 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar
Rp. 259.377 pertahun. Alokasi belanja lainya sebesar 5,08 persen terhadap total
belanja dan 0,47 persen terhadap PDRB dengan belanja per kapita sebesar Rp.
167.293. Analisis regresi data panel menujukkan bawa alokasi belanja sektor
pendidikan berpengaruh signifikan terhadap IPM sedangkan alokasi belanja
pelayanan umum, alokasi belanja ekonomi, alokasi belanja lingkungan hidup,
alokasi belanja infrastruktur, alokasi belanja kesehatan dan alokasi belanja
perlindungan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM. Analisis AHP
dalam perumusan strategi belanja kabupaten/kota di Provinsi Jambi diperoleh
alokasi prioritas dibidang pendidikan melalui peningkatan kompetensi, dibidang
ekonomi dan kesehatan melalui penyediaan sarana dan prasarana.
Collections
- MT - Professional Master [887]