Strategi Penyaluran Dana Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Pt Angkasa Pura Ii Pada Ukm Kota Tangerang
Abstract
Tujuan Kajian ini secara umum mengkaji strategi penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Angkasa Pura (AP) II pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Tangerang yang merupakan pelaksanaan dari program CSR. Secara khusus, kajian ini bertujuan;(1) Mengidentifikasi peran pelaku terhadap pembangunan dalam penyaluran dana Corporate social responsibility (CSR) PT AP II menurut ketentuan perundang-undangan dan peraturan berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal, (2) Mengukur dampak penyaluran dana PKBL PT AP II sebagai bentuk CSR terhadap UKM kota Tangerang, (3) Menganalisis dan mengevaluasi strategi penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT AP II sebagai bentuk CSR pada UKM Kota Tangerang.
Kajian menggunakan metode survei dan pengamatan langsung di lapangan dengan metode deskriptif dan analitik yang didukung oleh analisis strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT) terbobot. Berdasarkan hasil yang dikaji diperoleh: (a) Hasil penilaian pihak manajemen perusahaan terhadap faktor kunci eksternal perusahaan, atas lima faktor yang merupakan peluang bagi perusahaan (Dukungan pemerintah terhadap UMKM, Potensi Fund Rising, Pelibatan masyarakat, Jaringan Kemitraan dan UMKM relatif besar). Faktor-faktor yang merupakan ancaman bagi perusahaan adalah kebijakan pemerintah tentang CSR, persepsi masyarakat dan adanya pendatang baru, Tingkat persaingan dan Indikator Proper. Melalui penilaian pihak manajemen perusahaan terhadap faktor kunci internal perusahaan, diidentifikasi kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan; Sumberdaya manusia (SDM) cukup kuantitas, Fasilitasi dan sarana, Program Unggulan, Pengelola Keuangan Akurat dan Program Pendampingan. Kelemahan yang dimiliki perusahaan meliputi Informasi, dokumentasi dan komunikasi masih lemah, Kelembagaan dan program belum optimal, Rendahnya inovasi dan kreativitas, Produk IKM yang mudah ditiru dan masih ada kepentingan-kepentingan perusahaan; (b) Hasil analisis strategi penyaluran dana program kemitraan yang telah dilakukan dengan matriks Internal-Eksternal (IE), posisi pengembangan penyaluran dana program kemitraan berada pada kotak kuadran II yang digambarkan sebagai daerah grow and build, yaitu memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya, serta strategi penyaluran dana program kemitraan perusahaan masih relevan dengan perubahan lingkungan saat ini. Strategi yang diterapkan di masa mendatang adalah strategi intensif atau pertumbuhan agresif (Growth Oriented Strategy) dengan kekuatan untuk memanfaatkan peluangnya, melalui pengembangan skala usaha, peningkatan fasilitasi bagi pelaku usaha mitra binaan; (c) Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan berdasarkan analisis SWOT berbobot adalah (1) Mempertahankan program pendampingan secara intensif, (2) Membangun agen of change bagi pelaku usaha, (3) Melakukan promosi efektif dan efisien, ( Meningkatkan kinerja pemasaran dalam penyaluran, ( Meningkatkan dan mempertahankan fasilitasi bagi pelaku IKM, (6) Memperluas
dan mempertahankan kemandirian IKM, ( Mempertahankan program-program PKBL dan (8) Memperbaiki saluran kemitraan. Berdasarkan hasil analisis QSPM, maka prioritas strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah: (1) Mempertahankan program-program PKBL (nilai TAS 7,39); (2) Membangun agen of change bagi pelaku usaha (nilai TAS 7,28) dan (3) Meningkatkan dan mempertahankan fasilitasi bagi pelaku IKM (nilai TAS 7,10).
Collections
- MT - Professional Master [887]